TEMPO.CO, Gaza - Penguasa Jalur Gaza, Hamas, untuk pertama kalinya sejak enam tahun silam, membatalkan perayaan ulang tahun ke-26 di Gaza. Pembatalan ini terkait dengan kondisi ekonomi masyarakat setempat.
Menurut Hamas, perayaan ulang tahun yang gelar saban tahun ini tidak pantas diselenggarakan mengingat situasi dan kondisi ekonomi warga di pesisir pantai.
"Keputusan membatalkan perayaan ulang tahun adalah sebuah pesan solidaritas bagi masyarakat kami di Gaza," kata pejabat Hamas Ashraf Abu Zayed, seperti dikutip kantor berita AFP, Ahad, 1 Desember 2013.
Jalur Gaza yang dipadati 1,7 juta warga Palestina saat ini sedang dihadapkan pada masalah ekonomi yang sangat pelik semenjak Mesir militer menggulingkan presiden terpilih, Muhamad Mursi, 3 Juli 2013.
Hamas, yang didirikan pada 1987, adalah kepanjangan tangan Al-Ikhwan al-Muslimun--kelompok Mursi berasal--di Palestina. Ketika Mursi berkuasa setahun lalu, hubungan kedua negara bertetangga itu sangat mesra.
Baca Juga:
Namun demikian, saat militer mengulingkan Mursi, 3 Juli 2013, pengusa baru Mesir langsung menghancurkan terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir. Terowongan ini diperkirakan menyediakan 30 persen kebutuhan rumah tangga warga Gaza dari Mesir.
AL JAZEERA | CHOIRUL