Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangkok Diserbu Demonstran, Tiga Orang Tewas

image-gnews
Pwngunjukrasa anti pemerintah menggembok pintu masuk Departemen Investigasi Khusus dalam aksi protes di Bangkok, Thailand, Sabtu (30/11). AP/Wason Wanichakorn
Pwngunjukrasa anti pemerintah menggembok pintu masuk Departemen Investigasi Khusus dalam aksi protes di Bangkok, Thailand, Sabtu (30/11). AP/Wason Wanichakorn
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Bentrok pecah di Ibu Kota Thailand, Bangkok, Senin, 2 Desember 2013, melibatkan pasukan keamanan dengan demonstran yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Kerusuhan ini menyebabkan setidaknya tiga orang tewas dan 103 lainnya cedera.

Pasukan keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk menghadapi pengunjuk rasa yang mulai kalap, sekaligus demi mengamankan kantor-kantor pemerintah yang menjadi sasaran ribuan demonstran.

Kantor berita AFP dalam laporannya dari tempat kejadian, Senin, 2 Desember 2013, menyebutkan para pengunjuk rasa menggunakan tongkat kayu dan benda-benda keras lainnya untuk menyerang petugas yang sedang menjaga dan mengamankan kantor pemerintahan.

Pada Ahad, 1 Desember 2013, demonstran mendeklarasikan "Hari Kemenangan" guna menjatuhkan pemerintahan, namun usaha tersebut gagal, dan Perdana Menteri tetap berkuasa di kantornya.

Huru-hara di Thailand yang kian memanas membuat PBB menutup kantor utamanya di Bangkok, puluhan sekolah kosong tanpa murid, para karyawan sipil juga tidak berangkat kerja, menyusul kerusuhan melanda Ibu Kota dalam beberapa pekan ini.

Dalam sebuah pernyataan melalui surat elektronik kepada seluruh staf PBB di Bangkok, Departemen Keamanan PBB mengatakan, "Kekerasan pada Senin, 2 Desember 2013, bisa berskala besar, seluruh staf diminta menghindari kantor-kantor pemerintahan dan lokasi unjuk rasa."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi kerusuhan yang kian meluas, pemimpin oposisi Suthep Tahungsuban, Ahad, 1 Desember 2013, mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan Yingluck Shinawatra. Namun, pada pertemuan tersebut, tak dibahas mengenai cara mengakhiri krisis politik.

Dia menerangkan kepada Perdana Menteri bahwa oposisi akan menerima pengunduran dirinya dan menunjuk Dewan guna mengambil alih pemerintahan.

Sementara itu, polisi menerangkan bahwa unjuk rasa di berbagai sudut kota itu diikuti sekitar 70 ribu orang. Mereka bergabung bersama kelompok oposisi dalam demonstrasi pada Ahad, 1 Desember 2013. Dalam unjuk rasa tersebut, tulis AFP, sedikitnya tiga orang tewas dan 103 lainnya cedera.

Unjuk rasa besar-besaran di Thailand ini dipicu oleh pembahasan Rancangan Undang-Undang mengenai amnesti terhadap bekas Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, untuk kembali ke negaranya setelah melarikan diri sejak tujuh tahun silam.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.