Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Sodorkan Bantuan untuk Hancurkan Senjata Kimia

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Seorang petugas penyelidik PBB mengambil sampel pasir di sekitar misil yang dicurigai sebagai senjata kimia di  Damascus, Suriah (28/8). Sejumlah pakar senjata kimia diterjunkan PBB untuk menyelidiki keberadaan dan asal senjata kimia yang menyerang warga sipil Suriah. (AP Photo/United media office of Arbeen)
Seorang petugas penyelidik PBB mengambil sampel pasir di sekitar misil yang dicurigai sebagai senjata kimia di Damascus, Suriah (28/8). Sejumlah pakar senjata kimia diterjunkan PBB untuk menyelidiki keberadaan dan asal senjata kimia yang menyerang warga sipil Suriah. (AP Photo/United media office of Arbeen)
Iklan

TEMPO.CO, Damaskus -  Amerika Serikat menawarkan diri untuk membantu menghancurkan beberapa bagian yang paling mematikan dari senjata kimia Suriah melalui fasilitasnya di lepas pantai. Soal ini disampaikan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (Organization for the Prohibition of Chemical Weapons-OPCW), Sabtu 30 November 2013).

Direktur OPCW Ahmet Uzumcu mengatakan di Den Haag, Belanda, bahwa pemerintah AS akan memberikan kontribusi "teknologi penghancuran, dukungan operasional penuh dan pembiayaan untuk menetralkan" senjata kimia, kemungkinan besar di sebuah kapal di Laut Mediterania. Senjata-senjata kimia itu ditargetkan akan dikeluarkan dari Suriah pada 31 Desember.

Secara terpisah, kepala tim gabungan PBB-OPCW Sigrid Kaag memberi rincian soal penghancuran senjata kimia ini. Yang terpenting, senjata itu pertama-pertama akan dikemas dan diangkut dari beberapa situs di dalam Suriah ke pelabuhan terbesar di negara itu, Latakia. Kemudian paket itu akan dimuat ke kapal milik anggota OPCW lainnya sebelum diserahkan ke kapal AS untuk dihancurkan.

Senjata dan bahan kimia "tidak akan akan (dihancurkan) di perairan teritorial Suriah," kata Sigrid Kaag dalam sebuah konferensi pers di Damaskus.

The OPCW juga menginginkan hampir 800 ton bahan kimia berfungsi ganda, banyak di antaranya umum digunakan oleh industri kimia, dipindahkan pada 5 Februari dan kemudian dihancurkan oleh perusahaan swasta sebagai bagian dari rencana ambisius organisasi ini untuk mengenyahkan program senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.

Uzumcu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 35 perusahaan swasta telah mengajukan diri untuk berpartisipasi dalam program ini. Dia juga meminta pemerintah dari 190 negara OPCW untuk berkontribusi dana untuk usaha ini, atau mengontrak langsung perusahaan untuk membantu menghancurkan bahan kimia.

Sigrid Kaag, yang akan melakukan perjalanan ke Den Haag, Senin 2 Desember 2013, mengatakan, misi ini memerlukan kontribusi internasional dalam hal pengepakan bahan kimia, kebutuhan logistik lainnya dan peralatan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas ini. Dia mengatakan tenggat waktu 31 Desember 2013 dapat dipenuhi, tetapi kendala yang tak terduga seperti penutupan jalan sepanjang Homs-Damaskus bisa menunda pekerjaan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

OPCW diberi tanggung jawab mengawasi penghancuran senjata kimia Suriah di bawah kesepakatan yang dicapai antara AS dan sekutu Suriah, Rusia, pada 14 September 2013. Sejak saat itu OPCW bergegas untuk memenuhi tenggat waktu ambisius untuk melucuti dan menghancurkan diperkirakan 1.300 ton senjata kimia Suriah, termasuk di dalamnya adalah gas mustard.

Dalam pernyataan Sabtu 30 Desember 2013, OPCW mengatakan sebuah kapal angkatan laut AS yang cocok untuk tujuan ini "sedang dimodifikasi untuk mendukung operasi dan untuk mengakomodasi kegiatan verifikasi oleh OPCW."

kantor berita Associated Press melaporkan Kamis 28 November 2013 bahwa kapal yang dimaksud adalah kemungkinan MV Cape Ray, yang akan menghancurkan bahan kimia dengan menggunakan proses yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS tetapi belum pernah digunakan dalam operasi yang sebenarnya. 

Mengutip beberapa pejabat yang berbicara secara anonim, AP melaporkan bahwa AS berencana untuk menggunakan apa yang disebut Field Deployable Hydrolysis System bergerak untuk memproses bahan kimia, sehingga tidak dapat digunakan sebagai senjata.

Sistem ini dikembangkan oleh Defense Threat Reduction Agency, salah satu bagian dari Departemen Pertahanan AS. Reaktor titanium itu menggunakan air panas dan bahan kimia untuk menetralkan bahan berbahaya. Menurut pejabat AS, dua unit hidrolisis akan dipasang di Cape Ray untuk program penghancuran senjata kimia Suriah ini.

Guardian | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.