Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rencana Pengampunan terhadap Thaksin Ditentang

image-gnews
Seorang pendemo membawa poster berisi penolakan amnesti bagi mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra di Bangkok (2/11). Sejumlah pendemo kembali mengadakan unjuk tasa di jalanan setelah sejumlah anggota dewan menyetujui draft undang-undang pengampunan bagi Thaksin agar bisa kembali ke Thailand. REUTERS/Chaiwat Subprasom
Seorang pendemo membawa poster berisi penolakan amnesti bagi mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra di Bangkok (2/11). Sejumlah pendemo kembali mengadakan unjuk tasa di jalanan setelah sejumlah anggota dewan menyetujui draft undang-undang pengampunan bagi Thaksin agar bisa kembali ke Thailand. REUTERS/Chaiwat Subprasom
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Puluhan ribu demonstran memadati kawasan di sekitar Bangkok, Senin, 25 November 2013, dalam upaya menggulingkan pemerintahan Thailand. Mereka menuduh pemerintahan sekarang berada dalam pengaruh Perdana Menteri terguling, Thaksin Shinawatra.

Dengan mengenakan helm anti-huru-hara, polisi menyaksikan sekitar 30 ribu demonstran meneriakkan yel-yel "Turun!" sembari menyebar ke kantor-kantor pemerintah, pangkalan militer, dan stasiun televisi.

Namun demikian, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, yang juga adik kandung Thaksin, menolak tuntutan pengunjuk rasa.

"Saya tidak punya niat mengundurkan diri atau membubarkan Parlemen," katanya kepada wartawan, Senin, 25 November 2013. "Kabinet masih tetap berjalan kendati berhadapan dengan berbagai kesulitan."

Unjuk rasa ini dipicu oleh niat pemerintah bulan lalu, yakni merencanakan memberikan pengampunan kepada Thaksin yang hidup di pengasingan sejak 2008. Pemerintah juga berniat mengampuni mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan militer pada 2010, yang menyebabkan kematian 90 orang dari kelompok pro-pemerintah "Kaos Merah". Sedangkan grup anti-pemerintah mengenakan "Kaos Kuning".

Kendati Rancangan Undang-Undang tentang Pengampunan itu telah dicabut oleh Parlemen, unjuk rasa tetap berlangsung keras menuntut Yingluck mundur dari kekuasaan. Dia dianggap bakal tidak percaya diri dalam perdebatan di Parlemen, Selasa, 26 November 2013.

"Minggu ini sangat genting. Pemerintah memiliki opsi yang sangat terbatas," kata Thitinan Pongsudhirak, seorang ahli politik dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengunjuk rasa mendatangi 12 gedung pemerintahan, termasuk markas besar Angkatan Bersenjata Kerajaan, untuk mengajak karyawan sipil di sana bergabung berunjuk rasa.

"Kami akan melanjutkan unjuk rasa damai, meniup balon, dan membawa bunga," ujar Suthep Thaugsuban, seorang bekas Wakil Perdana Menteri sebelumnya di bawah pemerintaha Demokrat yang sekarang memimpin unjuk rasa anti-pemerintah.

Kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand, Partadorn Pattanathabutr, mengatakan sebanyak 180 ribu orang turun ke jalan pada Ahad, 24 November 2013. Sementara polisi memperkirakan unjuk rasa diikuti sekitar 100 ribu orang.

AL JAZEERA | CHOIRUL



Berita lain:
Kisah Chenny Han dari Taman Lawang ke Las Vegas 
Aburizal Bakrie Jadi Cawapres Jokowi?
Dimonopoli, Bandara di Indonesia Jadi Salah Urus
Pemeriksaan Boediono Menuai Kecaman
Inilah Negara Eksportir Sapi Selain Australia  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.