TEMPO.CO, Peshawar - Ribuan orang memprotes serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat dengan memblokir jalan di barat laut Pakistan, Sabtu, 23 November 2013. Rute ini digunakan truk pengangkut suplai untuk pasukan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) dan peralatan yang keluar dan masuk Afganistan.
Aksi protes yang dipimpin Imran Khan, Ketua Partai Tehreek-e-Insaf, itu lebih memiliki nilai simbolis dari dampak praktis. Sebab, kendaraan yang mengangkut suplai pasukan pada Sabtu biasanya sedikit. Rute yang diblokir di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengarah ke salah satu dari dua perlintasan perbatasan yang digunakan untuk mengirim pasokan darat dari Pakistan ke Afghanistan.
Khan, yang partainya menjalankan pemerintahan di Khyber Pakhtunkhwa, meminta pemerintah federal Pakistan mengambil sikap tegas untuk memaksa Amerika Serikat mengakhiri serangan pesawat tak berawak dan memblokade rute suplai untuk pasokan NATO di seluruh negeri. "Kami akan melakukan tekanan pada Amerika, dan protes kami akan berlanjut jika serangan drone tidak dihentikan," kata Khan di depan pengunjuk rasa.
Sekitar 10.000 orang berpartisipasi dalam protes ini. Para pengunjuk rasa, termasuk anggota partai Khan dan dua partai lainnya yang menjadi mitra koalisi dalam pemerintahan di Khyber Pakhtunkhwa, meneriakkan slogan-slogan anti-AS, seperti "Ganyang Amerika" dan "Hentikan serangan pesawat tak berawak".
"Saya berpartisipasi dalam aksi duduk untuk menyampaikan pesan kepada Amerika bahwa kita membenci mereka karena mereka membunuh orang-orang kami dalam serangan pesawat tak berawak," kata Hussain Shah, seorang mahasiswa. "Amerika harus menghentikan serangan pesawat tak berawak untuk perdamaian di negara kami."
Para demonstran bubar setelah pidato Imran Khan, tapi partainya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka akan mulai menghentikan truk yang membawa pasokan untuk NATO melalui Khyber Pakhtunkhwa tanpa batas mulai Minggu, 24 November 2013. Ancaman ini bisa memicu perselisihan dengan pemerintah federal.
Kedutaan Besar AS di Islamabad menolak berkomentar atas ancaman Khan ini. AS memimpin koalisi pasukan NATO yang memerangi Taliban di Afghanistan.
Rute darat melalui Pakistan dari kota pelabuhan Karachi bagian selatan ke Torkham dan perbatasan lain di Provinsi Baluchistan bagian barat daya merupakan kunci untuk mengirim suplai pasokan ke pasukan NATO di Afganistan. Rute ini semakin sering digunakan untuk mengangkut peralatan militer keluar Afganistan saat AS mulai menarik sebagian besar pasukan tempurnya dari negara itu pada akhir 2014.
Rute itu pernah ditutup sebelumnya. Pemerintah Pakistan memblokir rute selama tujuh bulan setelah terjadi serangan udara AS yang menewaskan dua lusin tentara Pakistan di perbatasan Afganistan, November 2011. Pakistan akhirnya membuka kembali rute setelah AS meminta maaf.
Serangan pesawat tak berawak telah menjadi sumber gesekan antara Islamabad dan Washington. Khan dan pejabat lain secara rutin mengecam serangan itu sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan, meski pemerintah negara itu diketahui telah mendukung beberapa serangan drone pada masa lalu.
Times of India | Time | Abdul Manan