TEMPO.CO, Qingdao – Ledakan jalur pipa minyak terjadi di Kota Qingdao, Cina. Akibatnya, sebanyak 44 orang dilaporkan tewas. Sebelumnya, pada Jumat malam, dilaporkan jumlah korban sekitar 35 jiwa dan 166 orang lainnya mengalami luka-luka. Namun, jumlah tersebut meningkat pada Sabtu pagi ini.
Jalur pipa ini dioperasikan oleh perusahaan minyak raksasa milik negara, Sinopec. Kebocoran dilaporkan pada Jumat pagi. Beberapa jam setelah pekerja berusaha memperbaikinya, jalur pipa ini justru meledak.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk keluarga korban. Kami akan mencari tahu penyebabnya secepat mungkin,” kata Ketua Sinopec, Fu Chengyu, dalam sebuah siaran televisi yang dikutip oleh laman Channel News Asia.
Cina memang memiliki catatan keselamatan industri yang buruk. Lemahnya penegakan hukum dan korupsi membuat sejumlah pemilik usaha menawarkan suap dan tidak menerapkan standar sesuai prosedur.
Ledakan ini begitu kuat hingga mampu memutus sebuah jalan dan mengempaskan sejumlah kendaraan. “Rasanya seperti gempa bumi,” ujar seorang warga kepada Times of India. Asap hitam pekat membumbung di atas kota yang berada di wilayah pesisir ini.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA | TIMES OF INDIA
Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi
Terpopuler
Ini Dia Orang Indonesia Paling Tajir
Disebut Bintang Porno, Marty: Mereka Putus Asa
Daftar Lengkap 50 Orang Indonesia Paling Kaya
Perlu Berapa Jam untuk Membobol Situs Australia?