TEMPO.CO, Jakarta – Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yakin sejarah masa lalu Belanda dan Indonesia yang suram tidak akan mengganggu hubungan kedua negara.
“Kami tahu bahwa sejarah yang dialami kedua negara ada yang bermakna positif dan negatif. Kami sudah membicarakan hal itu di masa lalu, pada 2005. Kedua negara sepakat untuk fokus ke masa depan dan tidak lagi menengok ke peristiwa di masa lampau,” kata Rutte dalam konferensi pers kunjungannya di Jakarta, Kamis, 21 November 2013.
Hal itu disampaikan Rutte ketika menjawab pertanyaan Tempo soal apakah masalah pembantaian Rawagede dan Westerling, serta keberadaan separatis Republik Maluku Selatan (RMS), akan mengganggu hubungan kedua negara.
Rutte juga yakin hubungan kedua negara tidak akan terpengaruh pemilihan umum Indonesia tahun depan.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Rutte didampingi Menteri Perdagangan dan Kerja Sama Pembangunan Lilianne Ploumen, Menteri Pertanian Sharon Dijksma, dan lebih dari 100 pengusaha dari Belanda.
Baca Juga:
Pada kesempatan itu, Ploumen mengungkapkan, kedua negara menandatangani kesepakatan peningkatan ekspor produk-produk kerajinan khas Indonesia ke Uni Eropa. Dia juga mengadakan pertemuan soal tata kelola air di Jakarta, yang dihadiri tidak hanya kedua pemerintah tetapi juga tim ahli dan sektor swasta.
Sedangkan Dijksma menyampaikan jalinan hubungan yang baik di bidang perikanan dan pertanian. Menurut Dijksma, Indonesia dan Belanda memiliki satu visi untuk setiap warga memiliki akses terhadap pangan.
Dua nota kesepahaman juga telah ditandatangani, satu di bidang keamanan pangan dan bidang pertanian. Dalam bidang hortikultura, pemerintah Belanda akan membangun platform bersama pemerintah dan swasta untuk meningkatkan produksi.
Belanda menjadi negara mitra terpenting kedua Indonesia di kawasan Uni Eropa. Hubungan perdagangan di antara kedua negara meningkat 8 persen tahun 2012 silam. Nilai ekspor Indonesia ke Belanda tahun 2012 mencapai lebih dari 2,8 triliun euro, sebaliknya ekspor Belanda ke Indonesia 628 juta Euro.
Belanda juga merupakan investor asing kelima terbesar di Indonesia. Tahun lalu, perusahaan-perusahaan Belanda berinvestasi lebih dari US$ 1 miliar dalam 130 proyek. Angka tersebut tidak termasuk investasi di bidang minyak, gas, dan sektor keuangan. Beberapa perusahaan Belanda yang besar antara lain Frisian Flag, Unilever, TNT, East West Seed, Philips, Akzo Nobel, dan Multi Bintang.
NATALIA SANTI
Terpopuler
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi
Polisi: Adiguna Tak Berbohong
Dokter Disiram Kopi, Ini Penjelasan RS Husada
Ini Kondisi Rumah Bos Angkot Penyekap 2 Gadis
Jokowi Bawa PM Belanda Blusukan ke Waduk Pluit
Vika Cabut Laporan, Kasus Flo Jalan Terus