Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak-anak Korban Haiyan Mulai Ceria

image-gnews
Anak-anak korban taifun Haiyan bermain bersama di lingkungan mereka di pinggiran Tacloban, Filipina (18/11). (AP Photo/David Guttenfelder)
Anak-anak korban taifun Haiyan bermain bersama di lingkungan mereka di pinggiran Tacloban, Filipina (18/11). (AP Photo/David Guttenfelder)
Iklan

TEMPO.COTacloban – Di sebuah pengungsian di Tacloban, anak-anak yang mengalami trauma akibat terjangan topan Haiyan yang melanda Filipina mulai menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Tentu banyak orang tua yang merasa khawatir akan masa depan mereka, tapi anak-anak itu terlihat mulai ceria.

Mereka mulai berkejaran, cekikikan, dan menyapa siapa saja yang datang ke pengungsian mereka. Tanpa malu, mereka sering mengajukan pertanyaan sederhana, “Siapa namamu?” dalam bahasa Inggris kepada para pekerja bantuan asing.

Meski bantuan untuk anak-anak ini mulai berdatangan, pemerintah masih harus bekerja keras untuk memulihkan sekolah mereka yang rusak, memikirkan nasib mereka yang yatim piatu, dan mengembalikan kesejahteraan emosional mereka.

“Seperti yang Anda lihat, anak-anak ini bermain dan tertawa,” kata Manneth Catina, seorang pekerja sosial di Kota Tacloban kepada kontributor New York Times. “Namun, karena ini situasi yang sulit, jauh di dalam hati mereka ada rasa takut,” tambahnya lagi.

Menurut data, dari sekitar 13 juta orang yang terkena badai, lima juta di antaranya adalah anak-anak, yang kehilangan banyak kerabat dan teman. Beberapa anak memiliki kenangan menakutkan tentang angin yang menderu, hujan yang begitu lebat, dan gelombang badai yang menyapu rumah.

Seorang pengungsi, Gloria Macabasag, menuturkan ia terus mendorong anak-anaknya untuk tetap bermain. Ia mengajak anak-anaknya untuk menulis dan menggambar sebagai bentuk ekspresi tentang perasaan mereka terhadap badai. Namun Jose Luiz, anaknya yang berusia 5 tahun, hanya menangis. Ada rasa trauma di dalam dirinya.

Sementara itu, negara juga menghadapi tantangan yang tak kalah besarnya. Pemerintah harus dengan segera membuka kembali sekolah-sekolah. Anak-anak harus segera kembali ke sekolah sebelum mereka menjadi terbiasa menganggur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Semakin lama mereka kembali ke sekolah, semakin besar kemungkinan mereka untuk ketinggalan pelajaran,” kata Lynette Lim, Manajer Komunikasi Save the Children.

Tidak hanya sekolah, masalah gizi anak juga harus mendapatkan perhatian khusus. Pasokan bantuan untuk anak-anak, seperti susu formula, tidak mencakup wilayah-wilayah yang terpencil.

ANINGTIAS JATMIKA | NEW YORK TIMES

Berita Terpopuler :
Begini Kisah Bertukar Pasangan di Jakarta
Disuruh Minta Maaf, Ini Jawaban PM Australia
Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan 
Jokowi: Sadap Saya, yang Terdengar Blok G & Pluit 
Australia Tanggapi Serius Kemarahan Indonesia  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.


Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Rodrigo Duterte. REUTERS
Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.


Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Kel Cruz dan salah satu lukisannya. oddyitycentral.com
Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis


Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan
Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.


Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina mengikuti salat Jumat berjamaah si sebuah masjid di kota Marawi, Filipina Selatan, 26 Mei 2017. Pejabat Filipina mengatakan bahwa kota Marawi tengah dikuasai milita Maute yang merupakan gerilyawan terkait ISIS. (Jes Aznar/Getty Images)
Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.


Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), dan Pasangannya Honeylet Avancena mengobrol saat mereka menunggu kedatangan para pemimpin Asia Tenggara untuk upacara pembukaan KTT ASEAN Leader ke-30 di Manila, Filipina, 29 April 2017. Pasangan ini terlihat mesra saat menyambut tamu negara. AP/Bullit Marquez
Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.


Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Asap hitam mengepul ke langit, usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, 27 Mei 2017. REUTERS
Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.


Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.


Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.


Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Tentara dilaporkan bertempur dengan kelompok afiliasi ISIS di Marawi, Filipina. Twitter.com
Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.