TEMPO.CO, Santiago - Pemimpin sosialis Cile, Michelle Bachelet, memenangi pemilihan presiden babak pertama untuk menggantikan pemerintahan konservatif. Pemilihan babak berikutnya akan digelar 15 Desember 2013.
Bachelet, yang pernah memimpin pada 2006-2010 sekaligus sebagai perempuan pertama Cile yang duduk di tampuk pimpinan, meraih 46,7 persen suara dari 92 persen suara yang dikumpulkan oleh panitia pemilihan pada Ahad malam waktu setempat, 17 November 2013.
Posisi kedua diraih oleh pesaingnya, Evelyn Matthei, dari koalisi pemerintahan sayap kanan dengan perolehan 25 persen suara, sementara tujuh kandidat lainnya mengekor di belakangnya.
"Kami tahu (sebelumnya) bahwa bakal sulit memenangi pemilihan babak pertama. Oleh karena itu, kami bekerja sangat keras," ujar Bachelet di depan penyokongnya, Ahad, 18 November 2013. "Malam ini kami telah memenanginya dan kami akan bekerja keras hingga memenangi pemilihan babak kedua pada Desember."
Jalannya pemilihan secara umum berlangsung lancar, meskipun ada sekelompok demonstran dari kalangan mahasiswa sempat menduduki markas besar kampanye Bachelet guna menyerukan reformasi.
Lebih dari 13 juta warga mendaftarkan diri mengikuti pencoblosan. Pemilu kali ini merupakan pemilu pertama yang diikuti oleh peserta sebanyak itu sejak demokrasi dipulihkan pada 1990, yang mewajibkan warga mengikuti jalannya pemilihan umum.
Di belakang Mathhei dan Bachelet, ada ekonom dari basis independen Franco Parisi dan seorang sutradara film dari kelompok sosialis Marco Enriquez-Ominami, masing-masing meraih 10 persen suara. Pemilihan babak kedua akan digelar pada 15 Desember 2013.
Bachelet, 62 tahun, adalah seorang dokter spesialis anak. Perempuan ini diharapkan bisa merombak sistem politik dan ekonomi negara yang ditinggalkan oleh diktator militer Augusto Pinochet pada 1973-1990. Ayah Bachelet adalah seorang Brigadir Jenderal Angkatan Udara Cile yang tewas akibat disiksa oleh rezim Pinochet.
Cile memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Amerika Latin, yakni US$ 22.362 (sekitar Rp 26 juta), namun separuh dari 17 juta rakyatnya miskin dengan penghasilan rata-rata kurang dari US$ 500 per bulan (Rp 5,8 juta).
Dalam pidato di depan pendukungnya, Bachelet berjanji akan membawa reformasi dengan siklus baru, yaitu mengurangi jarak pendapatan per kapita warga. Dia juga akan meningkatkan pajak usaha demi pembebasan biaya kuliah di universitas. Keterangan tersebut disampaikan Bachelet guna menjawab tuntutan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa masif sejak 2011.
AL JAZEERA | CHOIRUL