TEMPO.CO, Moskow - Sebuah pesawat jet Rusia jatuh saat mendarat di Kota Kazan, menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 50 orang. "Tatarstan Airlines dengan nomor penerbangan 363 membawa 44 penumpang dan enam awak," kata juru bicara Kementerian Tanggap Darurat Rusia, Irina Rossius.
Korban tewas termasuk Letnan Jenderal Alexander Antonov, Kepala Daerah Dinas Keamanan Federal Rusia, dan Irek Minnikhanov, putra Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov.
Menurut kantor berita Ria Novosti, pesawat Boeing 737 yang nahas itu lepas landas dari Bandara Internasional Domodedovo, Moskow, sekitar 700 kilometer sebelah barat Kazan. Penyebab kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 07.25 itu belum diketahui. Komite Penerbangan Antarnegara Rusia telah meluncurkan tim investigasi untuk menyelidiki kecelakaan itu. Investigasi dibantu oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pihak Boeing.
Pesawat berusia 23 tahun ini dipakai oleh setidaknya delapan maskapai penerbangan, termasuk Air France, Uganda Airlines, dan Bulgaria Air, menurut situs industri penerbangan itu. Ini kejadian kedua tapi paling fatal bagi maskapai ini. Pada 2012, menurut situs AeroInside, pesawat memutuskan membatalkan penerbangan ke Moskow dan kembali ke Kazan setelah kehilangan tekanan kabin.
Rusia tengah berjuang untuk meningkatkan reputasi keselamatan udaranya dalam beberapa tahun terakhir. Kredibilitas Rusia dalam bidang layanan udara jatuh setelah pada 2011 dua pesawat mengalami kecelakaan yang menewaskan lebih dari 90 orang, termasuk kecelakaan pesawat sewaan yang menewaskan seluruh anggota tim hoki profesional.
Baca Juga:
Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev, mengatakan Rusia harus meningkatkan kualitas armada udaranya, meningkatkan standar keselamatan, dan secara radikal mengurangi jumlah penerbangan.
CNN | TRIP B