TEMPO.CO, Tacloban - Pemerintah Filipina mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh topan Haiyan dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi negara. Jika sebelumnya mereka optimistis angka pertumbuhan tahun ini akan di atas 7 persen, setelah topan melanda target harus dikoreksi menjadi lebih kecil.
Menteri Perencanaan Sosial Ekonomi Filipina, Arsenio Balisacan, mengatakan, pemerintah menetapkan perkiraan pertumbuhan antara 6,5 dan 7 persen. Sebelumnya, mereka optimistis target yang ditetapkan sebesar 7,3 persen bakal terpenuhi.
Dia mengatakan dampak ekonomi pasca-terjangan topan bisa berlarut-larut hingga tahun depan. Topan yang memakan korban tewas sebanyak lebih dari 2.300 orang --berdasar angka resmi pemerintah-- di Filipina timur ini menyebabkan kerusakan yang luas pada lahan pertanian di wilayah itu.
Balisacan menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat akan melambat menjadi 4,1 persen dari 7,1 persen tahun lalu. Balisacan mengatakan rehabilitasi infrastruktur seperti jalan, jaringan listrik, dan irigasi akan dipercepat.
Filipina merupakan salah satu negara yang paling cepat berkembang di Asia. Presiden Benigno Aquino III menetapkan kebijakan untuk membersihkan korupsi dan mengentaskan kemiskinan.
AP | TRIP B