TEMPO.CO, London - Asisten Wakil Kepala Kepolisian London, Martin Hewitt, mengatakan polisi yakin tewasnya mata-mata Inggris, Gareth Williams, karena kecelakaan, bukan dibunuh. Dalam pernyataannya, Rabu, 13 November 2013, ia menepis adanya teori konspirasi yang menyebut Williams tewas oleh badan intelijen asing.
William ditemukan tewas dalam keadaan telanjang dengan tubuh membusuk di dalam tas yang tergembok, di bak mandi flatnya di London, Inggris, Agustus 2010. Penyelidikan yang dilakukan Koroner atas kematian Williams, Mei tahun lalu, menyimpulkan bahwa pria yang bekerja untuk dinas intelijen eksternal Inggris, MI6, itu mungkin dibunuh.
Latar belakangnya sebagai mata-mata dan fakta bahwa ada pakaian mahal perempuan yang tak lusuh di flatnya memicu berbagai teori "aneh". Hewitt mengatakan, penyelidikan lebih lanjut mengindikasikan bahwa Williams tidak tewas dibunuh. "Kemungkinan besar itu kecelakaan," kata Hewitt kepada wartawan. "Saya yakin kematian Gareth sama sekali tidak terkait dengan pekerjaannya."
Williams, 31 tahun, bekerja sebagai pemecah kode di Government Communications Headquarters (GCHQ), tetapi dalam penugasan selama tiga tahun ke Secret Intelligence Service, badan intelijen luar negeri Inggris yang akrab disebut MI6.
Tubuhnya sudah membusuk setelah berada di dalam kantong terkunci selama seminggu penuh sampai ia ditemukan. Hasil tes yang dilakukan polisi tidak menemukan ada jejak alkohol, obat-obatan, atau racun di dalam tubuhnya. Penyelidik tidak menemukan sidik jari telapak tangan pada sisi bak mandi maupun jejak DNA pada gembok di tas itu.
Sebaliknya, mereka menemukan make-up, wig berambut panjang, pakaian wanita tak lusuh, dan sepatu bernilai sekitar US$ 31.900. Mereka juga menemukan foto waria, gambar Williams hanya mengenakan sepatu bot, dan bukti kunjungan ke situs web perbudakan seksual di komputernya.
Hewitt mengakui bahwa penyelidikan awal polisi telah cacat sehingga polisi membuat penyelidikan baru. Tapi detektif tidak menemukan bukti ada seseorang di flatnya ketika Williams tewas. Hewitt menolak kemungkinan bahwa flat itu bisa saja mengalami "pembersihan forensik" untuk menghilangkan jejak pembunuhnya.
Kombinasi foto yang diambil dari video menunjukkan ada seorang pria yang mencoba untuk mengunci dirinya di dalam koper. Foto itu diterima dari Kepolisian Metropolitan London pada 27 April 2012.
Terlepas dari kenyataan bahwa selalu ada keraguan seseorang bisa mengunci dirinya sendiri dalam tas--sejumlah pakar mencobanya dan gagal--Hewitt mengatakan mereka sekarang percaya seperti itulah yang dilakukan Williams. "Ini secara teoretis mungkin bagi seseorang untuk melakukan itu. Ini adalah kesimpulan yang lebih mungkin karena tidak ada orang lain di sana (saat Williams tewas)," kata Hewitt, yang setuju dengan pendapat bahwa minat Williams dalam escapology (ilmu untuk meloloskan diri) mungkin menjadi salah satu faktornya.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Williams mengatakan mereka masih percaya kesimpulan Koroner lebih akurat dan mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka juga mengulangi kemarahan mereka bahwa MI6 telah gagal melaporkan hilangnya Williams selama berhari-hari setelah ia tidak muncul di tempat kerja.
NBC NEWS | GUARDIAN | ABDUL MANAN