TEMPO.CO, Washington - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menggolongkan kelompok bersenjata di Nigeria, Boko Haram dan Ansaru, sebagai organisasi teroris. Keterangan AS tersebut disampaikan pada Rabu, 13 November 2013. Menurut AS, Boko Haram memiliki hubungan dengan al-Qaeda di kawasan Maghribi (AQIM) dan bertanggung jawab atas kematian ribuan orang di timur laut dan tengah Nigeria selama beberapa tahun ini, termasuk pembunuhan terhadap warga sipil.
AS menambahkan, selain Boko Haram, Ansaru--kelompok bersenjata di Nigeria--pada awal 2013 menculik dan mengeksekusi tujuh pekerja asing.
"Penggolongan ini penting untuk mengambil langkah. Namun ini hanyalah salah satunya, pemerintah Nigeria harus melakukan langkah komprehensif guna menghadapi kelompok-kelompok ini dengan kombinasi kekuatan (bersenjata), politik, dan pembangunan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
Boko Haram, yang berarti pendidikan Barat adalah setan, kerap melakukan serangan terhadap warga sipil dan instalasi pemerintah pada tahun ini. Guna mengatasi perlawanan mereka, pemerintah Nigeria menyatakan negara dalam keadaan darurat (perang) di wilayah negara bagian Borno, Yobe, dan Adamwa, Mei 2013.
Kelompok bersenjata ini sejak 2009 berperang untuk mendirikan negara Islam di wilayah utara yang dihuni oleh mayoritas umat muslim.
AS juga meminta Nigeria melanjutkan perlindungan terhadap warga sipil dan menjamin terlaksananya hak asasi manusia dengan baik. Sebab, sejumlah kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah Nigeria kerap melanggar hak asasi manusia menakala menghadapi kelompok bersenjata ini.
AL JAZEERA | CHOIRUL