Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Saudi Dituduh Bunuh 3 Pekerja Ethiopia  

image-gnews
Anak-anak mengerumuni peserta kontes pria tertampan yang duduk karena kelelahan di kawasan lembah Omo, Ethiopia. Dalam kontes ini pemenangnya adalah pria yang berhasil menggemukkan badan dan membesarkan perutnya dalam waktu 6 bulan. Dailymail.co.uk/Eric Lafforgue
Anak-anak mengerumuni peserta kontes pria tertampan yang duduk karena kelelahan di kawasan lembah Omo, Ethiopia. Dalam kontes ini pemenangnya adalah pria yang berhasil menggemukkan badan dan membesarkan perutnya dalam waktu 6 bulan. Dailymail.co.uk/Eric Lafforgue
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh - Polisi Arab Saudi membunuh tiga pekerja asal Ethiopia yang akan kembali ke rumah mereka menyusul tindak kekerasan terhadap para pekerja ilegal di negara itu. Demikian keterangan pejabat Ethiopia kepada media, Selasa, 12 November 2013.

"Aksi kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa adalah perbuatan yang tidak bisa diterima. Kami mengutuk," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Dina Mufti, kepada wartawan, seraya menerangkan bahwa dia sudah menerima informasi kematian warga negara Ethiopia.

Dina mengatakan, pemerintahnya telah meminta pengadaan investigasi atas insiden kematian itu dan mengirimkan utusan ke Arab Saudi guna membantu proses repatriasi pendatang haram Ethiopia.

"Kami telah meminta (Arab Saudi) melakukan investigasi atas pembunuhan itu," kata Dina. Dia menambahkan, Adhis Ababa telah memberangkatkan satu tim ke Arab Saudi untuk mengurus warga Ethiopia di sana serta mendaftar mereka atau membawanya pulang.

Setiap tahun, sejumlah besar warga Ethiopia menuju kawasan Timur Tengah untuk mencari kerja. Menurut catatan Kementerian Buruh dan Urusan Sosial Ethiopia, sekitar 200 ribu perempuan mencari kerja di luar negeri pada 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan Organisasi Buruh Dunia (ILO) menyebutkan, banyak di antara yang mereka mengalami kekerasan fisik dan mental, menghadapi kondisi pekerjaan buruk, dan mendapatkan upah rendah serta diskriminasi.

Bulan lalu, pemerintah Ethiopia menerangkan, mereka membatasi pergerakan kaum perempuan dan laki-laki ke Timur Tengah di tengah kian maraknya laporan penyiksaan terhadap warga Ethiopia.

Dengan penduduk berjumlah 91 juta jiwa, Ethiopia adalah negara terpadat di Afrika setelah Nigeria, tetapi juga merupakan negara termiskin. Penghasilan mayoritas rakyatnya 2 dolar (Rp 23 ribu) per hari. Sekitar 27 persen kaum  perempuan dan 13 persen pria Ethiopia, tulis ILO, adalah pengangguran.   

AL AKHBAR | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

17 Maret 2017

Tumpukan sampah yang longsor menimbun rumah warga di luar kota Addis Ababa< ethiopia, 11 Maret 2017. bbc.co.uk
Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.


Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

16 Maret 2017

Polisi dan petugas penyelamat mengerahkan excavator untuk menggali korban di antara tumpukan sampah yang longsor di pemukiman kumuh di Koshe, pembuangan sampah di ibukota Addis Ababa, Ethiopia, 13 Maret 2017. REUTERS/Tiksa Negeri
Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

Pejabat pemerintahan kota tidak bisa menyebutkan berapa jumlah orang yang berada di lokasi ketika bencana itu terjadi.


Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

16 Maret 2017

Polisi dan petugas penyelamat mengerahkan excavator untuk menggali korban di antara tumpukan sampah yang longsor di pemukiman kumuh di Koshe, pembuangan sampah di ibukota Addis Ababa, Ethiopia, 13 Maret 2017. REUTERS/Tiksa Negeri
Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

Pemerintah Ethiopia berusaha menutup tempat pembuangan sampah ini tahun lalu dan memindahkannya ke tempat baru.


Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

10 Oktober 2016

Aparat keamanan melespakn tembakan gas air mata guna membubar demonstran yang semakin ricuh saat berlangsungnya Festival Irreecha di kota Bishoftu, wilayah Oromia, Ethiopia, 2 Oktober 2016. REUTERS
Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

Itu merupakan status darurat pertama sejak partai penguasa saat ini memenangi pemilu seperempat abad lalu.


Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

9 Agustus 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

Jumlah korban tewas rusuh di Ethiopia mencapai 97 orang dengan rincian 67 orang tewas di Oromia dan 30 lainnya di Amhara ketika mereka berunjuk rasa.


Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

20 Mei 2016

Pemandangan eksotis di tengah gurun Ethiopia bernama, Dallol Volcano. Dallol merupakan tempat terpanas di dunia dengan suhu mencapai 41,1 derajat celcius dengan pemandangan yang mengagumkan. dailymail.co.uk
Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.


Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

22 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

Jumlah anak-anak yang diculik antara 102 dan 125 orang.


Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

20 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan, 108 anak hilang. Mereka diduga diculik oleh pria bersenjata.


Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

18 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

Para penyerang juga mencuri 2.000 hewan ternak milik penduduk setempat.


8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

15 Oktober 2015

Seorang nelayan Dassanach beristirahat saat menjemur ikan hasil tangkapannya di Danau Turkana, Kenya, 19 September 2014. Wilayah perbatasan Kenya-Ethiopia ini merupakan tempat tinggalnya para nelayan. REUTERS
8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya.