TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif untuk membantu korban Topan Haiyan di Filipina.
Topan Haiyan yang melanda Filipina sejak Jumat pekan lalu hingga Minggu diperkirakan telah menelan korban 10 ribu jiwa. Sebagian besar di Provinsi Leyte, 580 kilometer sebelah tenggara Manila, Filipina.
“Duta Besar RI di Filipina telah mengirimkan informasi kepada Menteri Luar Negeri RI dan Kepala BNPB bahwa saat ini kebutuhan yang paling mendesak adalah air minum, generator, obat-obatan khususnya antiobiotik, dan makanan siap saji,” demikian rilis yang disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina mengenai bentuk bantuan tersebut.
Di dalam negeri, BNPB berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, AHA Center dan TNI untuk penggunaan pesawat Hercules C-130, Basarnas, Kementerian Kesehatan, dan Polri.
BNPB juga mempersiapkan kebutuhan logistik dan personel ke Filipina untuk pertolongan korban siklon. Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) dipersiapkan untuk dikirim ke lokasi bencana.
Pengiriman mengacu dari pengalaman pengiriman bantuan serupa ke gempa di Haiti tahun 2010 dan gempa di Sinchuan Cina tahun 2007 sambil memperhatikan kondisi cuaca.
“Pengalaman sebelumnya ketika mengirimkan barang dari Indonesia ke Filipina ada kendala cuaca dan gelombang laut,” kata Sutopo.
Sebelumnya, BNPB pernah memberikan bantuan korban bencana ke Filipina sebanyak tiga kali yaitu US$ 400 ribu untuk korban banjir dan longsor pada Oktober 2011, US$ 500 ribu saat bencana Topan Washi pada Desember 2011 dan US$ 1 juta dan dua ribu ton beras, obat-obat, tenda dan selimut pada saat terjadi Siklon Bopha/Pablo pada Januari 2013 bersama personel dari SRC PB, medis, SAR dan relawan.
NATALIA SANTI
Berita Terpopuler
Anas Bagi-bagi BlackBerry, Ruhut: Seperti Kentut
Suami Ratu Atut Meninggal di RSPAD
Suami Atut Meninggal karena Stroke
Soal Capres Lain, Prabowo: Coba Kirim Psikiater
Prabowo Sudah Bayangkan Jadi Presiden