TEMPO.CO, Depok - Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengakui di negaranya juga ada masalah harta, tahta, wanita, dan narkoba di lingkungan para pemilik kekuasaan. Namun, karena tidak diliput oleh media massa di sana, hal tersebut banyak yang tidak terungkap.
“Di Malaysia bahkan ada hal yang lebih parah. Tetapi, karena di Malaysia hal ini tidak diliput media, jadi semuanya tampak baik. Kalaupun ada satu, dua, dilepaskan,” kata Anwar seusai memberi kuliah umum “Promoting Democracy and Human Rights in Southeast Asia: Challenges and Prospects” di Universitas Indonesia, Rabu, 6 November 2013.
Dalam kuliah umumnya, Anwar juga mengungkapkan, jika terjadi kasus kejahatan yang dilakukan penguasa, pengadilan yang digelar hanyalah sekadar formalitas. Dia menyebut satu kasus pemerkosaan terhadap gadis berusia 16 tahun yang dilakukan oleh empat orang dewasa di Malaysia.
Keempatnya kemudian diadili dan dihukum memotong rumput. Hukuman tersebut menuai kemarahan dan kecaman dari media dan lembaga swadaya masyarakat di sana dan tampaknya akan ditinjau kembali kasusnya.
NATALIA SANTI
Berita Terpopuler:
Ibas Disebut Punya Tato, Ani SBY: Itu Fitnah Keji
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan
Hakim Cantik Vica Disebut Suka Aneka Pria
Ical: Saya Tidak Minum Es Tebu
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi