TEMPO.CO, Riyad - Arab Saudi akan meninjau kembali hubungannya dengan Amerika Serikat sebagai bentuk protes atas sikapnya terhadap Suriah dan kian mendekat dengan Iran. Demikian jelas seorang sumber yang dekat dengan kekuasaan rezim Saudi, mengutip keterangan Kepala Dinas Intelijen Saudi, Selasa, 22 Oktober 2013.
Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Pangeran Bandar bin Sultan, mengatakan kepada para diplomat Eropa bahwa Washington telah gagal melakukan aksi efektif terhadap krisis Suriah, konflik Palestina-Israel, kian dekat dengan Iran, dan gagal mendukung Arab Saudi dalam menyokong Bahrain ketika negeri itu dilanda kerusuhan menghadapi gerakan anti-pemerintah pada 2011.
Belum begitu jelas apakah keterangan Sultan ini sudah diketahui dan mendapatkan dukungan dari Raja Abdullah. "Ini terjadi setelah AS gagal mengambil sikap efektif terhadap Suriah dan Palestina," kata sumber.
"Untuk sementara waktu, hubungan dengan AS memburuk. Arab Saudi merasa bahwa AS mulai dekat dengan Iran, dan AS dianggal telah gagal mendukung Saudi semasa kerusuhan di Bahrain."
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien
Wah, Wali Kota Airin Dalam Incaran KPK
Uang Rp 2,7 Miliar Bukti Suap Baru Akil Mochtar
Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 karena Kepolosan
Marzuki Alie: Ada Duit Suap ke Kongres Demokrat