TEMPO.CO, Paris - Presiden Prancis, Francois Hollande, mengutuk Amerika Serikat yang memata-matai warganya dengan cara merekam jutaan lalu lintas telepon warga Prancis.
Kantor Kepresidenan Hollande dalam satu pernyataan mengatakan bahwa dia sangat menyesalkan praktek yang tidak bisa diterima dalam kerangka persahabatan dan aliansi kedua negara. "Sebab mereka melanggar privasi warga Prancis."
Hollande menyampaikan ketidaksenangannya itu melalui telepon langsung kepada Presiden Barack Obama. Menurutnya, penyadapan yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) terhadap pembicaraan warga Prancis tidak bisa diterima. "Kami membutuhkan penjelasan," ucapnya.
Bunyi pernyataan Kantor Kepresidenan juga menyebutkan bahwa kedua pemimpin, Hollande dan Obama, sepakat melakukan kerja sama untuk mengungkap dan membicarakan ruang lingkup kegiatan mata-mata sebagaimana diungkap koran Prancis, Le Monde. "Operasi intelijen itu ditempatkan dalam kerangka kerja sama AS dan Dinas Intelijen Prancs."
Aksi mata-mata AS ini menjadi bayang-bayang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, ke Prancis guna mendiskusikan perang di Suriah bersama sekutu Barat dan anggota oposisi.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat
Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten| Sultan Mantu
Berita Terpopuler
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK