TEMPO.CO, Moskow - Seorang pengebom bunuh diri, yang diidentifikasi wanita 30 tahun, menyerang sebuah bus di Volgograd, Rusia selatan, Senin, 21 Oktober 2013. Menurut Komite Penyelidik Federal, enam tewas dan 32 luka-luka dalam serangan ini. Delapan dari yang terluka itu kondisinya kritis.
Pengeboman ini memicu kekhawatiran akan adanya serangan susulan oleh kelompok militan Islam di kawasan itu, saat Rusia mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada bulan Februari di Kota Laut Hitam, Sochi. Daerah ini tidak jauh dari wilayah Kaukasus Utara, yang penduduknya mayoritas muslim dan sedang memberontak terhadap Moskow.
Komite Penyelidik Federal menyebut wanita 30 tahun dari Dagestan, provinsi Kaukasus Utara, itu sebagai pelaku pengeboman. Kantor berita Interfax melaporkan, dokumen identitas pelaku ditemukan di dekat bus. Komite menyebut nama tersangka adalah Naida Asiyalova. Ia juga diidentifikasi sebagai istri seorang militan Islam di Kaukasus Utara.
"Wanita ini naik di salah satu pemberhentian, dan ledakan terjadi segera setelah itu. Hal ini diperkuat oleh penumpang yang selamat," kata Vladimir Markin, juru bicara Komite Penyelidik Federal.
Televisi pemerintah menyiarkan gambar yang diambil dari kamera yang dipasang di dashboard pengemudi, yang menunjukkan ledakan itu, saat bus melewati pohon-pohon dan menyebabkan pecahan logam serta kaca beterbangan. Penumpang berhamburan keluar dari pintu dan jendela setelah bus berhenti.
Baca Juga:
"Ada ledakan. Semua kaca terbang keluar dari jendela," kata seorang saksi bernama Ivan, yang mengemudi di belakang bus itu, kepada televisi yang dikelola negara, Rossiya-24. "Saat awan asap menghilang dengan cepat, kemudian saya melihat orang-orang mulai berjatuhan dan lari keluar untuk menghindari bus. Itu pemandangan yang mengerikan."
Volgograd adalah sebuah kota berpenduduk sekitar satu juta orang, terletak 560 kilometer dari Moskow dan berada beberapa ratus kilometer sebelah utara dari Kaukasus Utara dan Sochi.
Presiden Vladimir Putin telah mempertaruhkan reputasinya untuk Olimpiade itu sehingga ia memerintahkan aparatnya meningkatkan pengamanan di Kaukasus Utara, tempat pemberontakan yang dilakukan oleh militan Islam di sana berakar dalam dua perang pasca-runtuhnya Uni Soviet--yang kini menjadi Federasi Rusia.
Para pemberontak menyatakan mereka berperang untuk menciptakan sebuah negara Islam. Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 37 orang di bandara Moskow pada 2011, pengeboman bunuh diri serentak yang menewaskan 40 orang di kereta bawah tanah Moskow pada 2010, dan penyanderaan di teater Moskow tahun 2002 yang berujung pada pengepungan selama tiga hari dan berakhir dengan tewasnya sekitar 130 orang.
GUARDIAN | ABDUL MANAN