TEMPO.CO, Teheran - Menteri Luar Negeri Iran menuduh Israel mencoba untuk merusak apa yang ia gambarkan sebagai kemajuan dalam pembicaraan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia. Menlu Mohammed Javad Zarif menuliskan pada halaman Facebook-nya bahwa "ada kemungkinan pembicaraan akan terganggu melalui berbagai upaya dari Israel". Ia mengatakan upaya ini mencerminkan bahwa Israel merupakan bangsa yang "frustrasi dan gila perang".
Zarif tidak menjelaskan maksud ucapannya itu. Ia mengacu pada seruan Israel kepada masyarakat internasional untuk mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Teheran.
Negosiasi, yang berakhir di Jenewa minggu ini, dimaksudkan untuk mengurangi kekhawatiran terkait kabar bahwa Teheran sedang membuat senjata nuklir. Iran berulang kali membantahnya. Negara ini bersikeras program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Menjelang pembicaraan Jenewa, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan Iran hanya mencoba untuk mengulur waktu dan mengelabui dunia yang telah menjatuhkan sanksi keras tanpa membuat konsesi yang signifikan. "Iran bersedia memberikan sedikit dan mendapatkan banyak, jika tidak semuanya," kata Netanyahu. " Ini akan menjadi kesalahan bersejarah jika mengangkat tekanan sanksi sekarang, sebelum sanksi mencapai tujuannya."
Di Teheran, usai salat Jumat, salah satu ulama berpengaruh Ayatollah Ahmad Emami Kashani berkata kepada jemaahnya bahwa Israel berusaha untuk menggambarkan Islam sebagai agama yang "tidak beradab dan kejam". Dia juga menegaskan bantahan bahwa Teheran berusaha membuat senjata nuklir. "Iran tidak ingin mengganggu keamanan [dunia] sama sekali," katanya. "Kami sepakat senjata nuklir harus dilarang."
REUTERS | TRIP B