TEMPO.CO, Washington – Edward Snowden, yang tengah diburu pemerintah Amerika Serikat karena dianggap membocorkan rahasia negara, mengatakan ia tidak membawa data apa pun ke Rusia. Pernyataan ini menjawab kekhawatiran yang dilontarkan Badan Intelijen Nasional AS (NSA). Ia juga meyakini pejabat NSA bahwa dokumen itu tidak berada di tangan Cina.
“Nol persen kemungkinan Cina dan Rusia memegang dokumen itu,” ujar Snowden seperti dilansir dari laman New York Times, Jumat, 18 Oktober 2013. Menurut mantan agen lapangan Badan Intelijen Amerika (CIA) itu, dokumen yang ia miliki tidak berguna untuk kepentingan publik Rusia.
Menurut pengakuan Snowden, dokumen berharga itu ia berikan kepada seorang jurnalis saat berada di Hong Kong sebelum terbang ke Moskow. Bahkan, ia sendiri tidak menyimpan salinannya. Pasalnya, salinan dokumen tidak akan berharga.
Dengan yakin, Snowden menegaskan bahwa ia bisa melindungi dokumen rahasia itu dari mata-mata Cina karena ia tahu bagaimana kemampuan mereka. Snowden pernah mengajar mata kuliah intelijen jaringan di negara dengan penduduk terpadat itu.
Meski kini mendapat suaka dari Rusia, Snowden sadar dirinya tidak akan bekerja sama dengan Rusia, dan juga dengan Cina. Dalam wawancara dengan New York Times, ia juga menjelaskan alasan kekecewaannya terhadap NSA hingga akhirnya ia membocorkan dokumen tersebut.
NEW YORK TIMES | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Lainnya:
Ini Pemain Incaran Thohir untuk Inter Milan
Siswa SMA Membuat Alat Pendeteksi Banjir
Ini Peran Khusus Tiga Pegawai Wawan
Thohir akan Terapkan Gaya Arsenal di Inter Milan
Dituding SBY Bohong, Luthfi Hasan Cuma Senyum
Andi Mallarangeng Ditahan KPK
Begini Airin dan Andi Saat Bertemu di Lobi KPK