TEMPO.CO, Moskow - Seorang diplomat Belanda dipukuli oleh para penyerang tak dikenal di Moskow, Selasa, 15 Oktober 2013. Penyerangan ini terjadi seminggu setelah Presiden Vladimir Putin menuntut permintaan maaf atas pemukulan seorang diplomat Rusia di Belanda.
Serangan di Moskow menyerupai insiden yang dialami diplomat Rusia di Belanda, Dmitry Borodin, yang dipukul sebelum akhirnya ditahan. Borodin dipukul di rumahnya di depan anak-anaknya oleh para penyerang yang bersenjata. Kedutaan Rusia mengatakan ia dipukuli dengan tongkat polisi.
Sebuah sumber di Kepolisian Rusia kepada Interfax mengatakan, diplomat Belanda di Moskow itu melaporkan bahwa penyerang masuk ke apartemennya, memukulinya dan meninggalkan gambar "hati dengan huruf LGBT " di dinding apartemennya. LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender .
Media Belanda melaporkan, diplomat Belanda di Rusia itu hanya mengalami luka ringan. Sumber polisi kepada Interfax mengatakan, sang diplomat tidak meminta perawatan medis terkait insiden penyerangan itu.
Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans memanggil para duta besar Rusia terkait penyerangan ini. Kasus ini menjadi insiden terbaru dari serangkaian konfrontasi diplomatik antara Belanda dan Rusia belakangan ini.
Saat Putin berkunjung ke Amsterdam awal tahun ini, ada parade gay. Para aktivis melambaikan balon pink dan oranye untuk memprotes propaganda anti-gay di Rusia.
Awal bulan ini, Belanda meluncurkan proses hukum terhadap Rusia terkait penahanan aktivis di atas kapal laut Greenpeace, yang kapalnya terdaftar di Belanda. Kapal dan aktivis Greenpeace itu ditangkap setelah memprotes pengeboran minyak di Kutub Utara.
Rusia menangkap 30 aktivis di atas kapal itu, termasuk dua warga Belanda, dan menjeratnya menggunakan pasal pembajakan, dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Soal penahanan terhadap Dmitry Borodin, Belanda telah meminta maaf. Polisi Belanda belum mengomentari tuduhan bahwa ia dipukuli dengan tongkat polisi, tetapi memastikan bahwa dia ditahan secara ilegal dan melanggar hak kekebalan diplomatiknya.
Layanan perlindungan anak Belanda mengatakan, setelah insiden itu mereka menyelidiki komplain dari tetangga Dmitry Borodin tentang perlakuannya terhadap anak-anaknya. Kedutaan Rusia menyebut keluhan itu "salah satu dalih" atas insiden penahanan tersebut.
REUTERS| ABDUL MANAN