TEMPO.CO, New York – Malala Yousafzai mengatakan, ia bercita-cita menjadi perdana menteri untuk negaranya. Pernyataan itu ia sampaikan saat diwawancarai oleh seorang wartawan CNN pada kunjungannya ke New York.
“Saya ingin mengalokasikan banyak anggaran untuk pendidikan,” ujar Malala saat ditanyai mengenai alasannya, seperti dilansir laman CBS News, hari ini. Malala mengakui bahwa dirinya pernah ingin menjadi dokter. Tapi, ia telah memahami, sesungguhnya, menjadi perdana menteri bisa lebih banyak membantu orang ketimbang menjadi dokter.
Sebagai seorang gadis berusia 16 tahun, hidup Malala begitu mendebarkan. Ia sempat begitu dekat dengan kematian saat ditembak tentara Taliban. Ini terjadi karena Malala secara vokal mendukung pendidikan untuk anak perempuan.
Atas kelantangannya itulah, tentara Taliban menembaknya dengan jarak begitu dekat pada bulan Oktober lalu. Taliban menyatakan, mereka menembak Malala bukan karena vokal membicarakan pendidikan, melainkan karena ia begitu kritis terhadap Taliban.
CBS NEWS | ANINGTIAS JATMIKA
Terpopuler
Sebut Tak Tahu Bunda Putri, Luthfi Dimarahi Hakim
Ditanya Soal Proyek, Airin: Terima Kasih!
Soal Calon First Lady, Prabowo: Tunggu Saja
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
10 Langkah Jokowi Antisipasi Banjir