TEMPO.CO, Nairobi – Satu dokumen berhasil mengungkap keterlibatan Samantha Lewthwaite dalam serangan Mal Kenya yang terjadi pada akhir September lalu. Sebanyak 72 orang tewas dalam serangan ini, 61 di antaranya merupakan warga sipil, enam orang anggota keamanan, dan lima orang penyerang.
Dilaporkan laman Sky News, hari ini, dokumen milik wanita yang dikenal dengan sebutan ‘janda putih’ ini juga mengungkap terlibatnya dalam perencanaan serangan terhadap fasilitas PBB, parlemen Kenya, dan lembaga lainnya. Semua itu terkait dengan Al-Shabaab.
Samantha ramai diberitakan terlibat dalam serangan Mal Westgate Kenya. Samantha, yang menikah dengan Germaine Lindsay saat ia masih berusia 19 tahun, sempat begitu terpukul dan mengecam apa yang dilakukan suaminya pada 2005 silam. Pada saat itu, Germaine menjadi salah satu dari empat pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 56 orang di London.
Setelah serangan di London, ia membantah keterlibatannya dalam serangan. Bahkan, ia mengklaim bahwa ia sama sekali tidak tahu mengenai rencana suaminya itu. Sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui dan tak lagi menjadi sorotan.
Meski beberapa media sudah memberitakan masalah ini, tapi pemerintah Kenya belum memberikan konfirmasi. Penyelidikan masih terus berlanjut sembari memulihkan kondisi pasca-serangan.
SKY NEWS | ANINGTIAS JATMIKA
Terpopuler:
Sebut Tak Tahu Bunda Putri, Luthfi Dimarahi Hakim
Ditanya Soal Proyek, Airin: Terima Kasih!
Soal Calon First Lady, Prabowo: Tunggu Saja
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
10 Langkah Jokowi Antisipasi Banjir