TEMPO.CO, Tripoli – Setelah berhasil dibebaskan dari penangkapan yang terjadi pada hari Kamis kemarin, Perdana Menteri Libya, Ali Zeidan meyakinkan insiden ini terjadi karena kisruh politik Libya yang sudah mulai terjadi saat penggulingan Khadafi.
“Ini merupakan reaksi dari revolusi dan ini akan segera berakhir,” ujar Zeidan, seperti dilansir laman BBC. Pernyataan ini ia sampaikan dalam rapat kabinet yang berlangsung sesaat setelah pembebasannya. Dalam rapat yang ditayangkan langsung oleh stasiun televisi lokal, Al-Ahrar ini, Zeidan juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada petugas keamanan yang telah menyelamatkannya.
Zeidan ditangkap oleh sekitar lebih dari 100 orang bersenjata di hotelnya. Dari foto-foto yang beredar, terlihat ia dikawal dan dibawa pergi. Tidak diketahui ke mana dan oleh siapa ia dibawa pergi.
Salah satu kelompok milisi, Libya Revolutionaries Operations Room (LROR), mengklaim mereka adalah dalang di balik penangkapan ini. Namun, mereka mengatakan, aksi ini tidak ada hubungannya dengan penangkapan senior Al-Qaeda, Anas al-Liby, pada Sabtu lalu. Mereka menyatakan tindakan ini merupakan bentuk dari tuntutan umum.
Sementara itu, Kementerian Kehakiman membantah keterlibatan LROR. Spekulasi lain kembali bermunculan. Kantor berita resmi Lana justru menyebut kelompok Brigade for the Fight against Crime, terlibat dalam aksi ini.
Hingga saat ini, pemerintah Libya belum memberikan keterangan resmi mengenai siapa menjadi dalam penculikan sang perdana menteri. Yang terpenting bagi mereka sekarang, Zeidan berhasil bebas dan selamat. Seorang pejabat Departemen Anti-kejahatan menuturkan, Ali diperlakukan dengan baik selama penculikan.
BBC | ANINGTIAS JATMIKA
Baca juga:
Pilot Sakit, Penumpang Ambil Alih Kendali Pesawat
Turki Cabut Larangan Berjilbab
Maskapai Inggris Cari Pramugari 'Syur' di Youtube
Intelijen Inggris: Ada Ancaman dari Militan Islam