TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat menangguhkan sebagian besar dari US$ 1,3 miliar bantuan militernya untuk Mesir. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, penahanan bantuan akan dilakukan hingga Mesir menunjukkan apa yang disebut "kemajuan kredibel", antara lain melalui pemilihan umum yang bebas dan adil.
"Kami akan terus menahan bantuan militer skala besar dan bantuan tunai pada pemerintah hingga pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis melalui pemilihan umum yang bebas dan adil terbentuk," kata Jen Psaki, jubir Kemenlu AS.
Para pejabat AS menyatakan penghentian bantuan akan diikuti dengan penghentian pengiriman helikopter Apache serta rudal Harpoon. Washington juga berencana untuk menghentikan transfer dana US$ 260 miliar uang tunai dan US$ 300 juta jaminan pinjaman.
Namun, BBC mengatakan penghentian bantuan hanya simbolis saja. "Ibarat tamparan pada pergelangan tangan, daripada luka yang menyakitkan," tulis media ini. Pasalnya, kata media Inggris ini, AS akan terus memberikan bantuan kesehatan dan pendidikan serta uang untuk membantu Mesir menjamin keamanan di semenanjung Sinai.
Selain itu, pembekuan bantuan juga hanya dilakukan sementara saja. AS juga tak pernah menyebut penggulingan Mursi sebagai kudeta.
Militer Mesir menggulingkan presiden Mohamad Mursi dari kekuasaannya pada bulan Juli. Pemerintah Mesir telah berulang kali bentrok dengan pendukung Al-Ikhwan Al-Muslimun, ormas pengusung Mursi. Dalam insiden terbaru, lebih dari 50 orang tewas dalam bentrokan antara pendukung Mursi dengan pasukan keamanan di beberapa kota pada hari Minggu.
BBC | TRIP B
Berita populer:
Ini Aliran Transaksi Mencurigakan Akil Mochtar
Inilah Orang yang Diduga Tampung Duit Akil
Ibu Vicky Prasetyo Diperiksa Polisi
APBD Bocor Dinsinyalir Jadi Aset Keluarga Atut