Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Diberi Tahu Maret Lalu Soal Program NSA

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Perdana Menteri Australia Tony Abbott  bersama Istri keluar dari pesawat kenegaraan saat tiba di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (29/09). TEMPO/Dasril Roszandi
Perdana Menteri Australia Tony Abbott bersama Istri keluar dari pesawat kenegaraan saat tiba di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (29/09). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Pemerintah Australia mengetahui soal program rahasia PRISM oleh badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), setidaknya dua bulan sebelum media Inggris, Guardian, mengungkapkan keberadaannya kepada dunia. PRISM adalah program pengintaian massal NSA terhadap lalu lintas data Internet.

Permintaan informasi menggunakan undang-undang informasi publik oleh ABC mengkonfirmasi bahwa pejabat di Kejaksaan Agung menyiapkan briefing rahasia untuk menteri atas program PRISM pada Maret 2013, lebih dari dua bulan sebelum cerita pertama soal program penyadapan NSA dibuka Guardian.

Hasil permintaan informasi dari ABC telah mengkonfirmasi bahwa ada penjelasan singkat tertutup yang disiapkan Jaksa Agung Australia soal program PRISM pada 21 Maret 2013. Dokumen itu tak diperbolehkan untuk dirilis oleh Kejaksaan Agung dengan alasan keamanan nasional.

Penyiar ABC diberi akses ke tiga dokumen lain yang berkaitan dengan program PRISM. Potongan besar dokumen-dokumen disembunyikan, termasuk bagian yang dipersiapkan untuk menteri dan pejabat tentang apa efek PRISM terhadap privasi warga Australia dan analisis media yang melaporkan masalah ini.

Pemerintah Canberra tetap bersikap diam soal bagaimana data yang dikumpulkan di bawah program NSA digunakan oleh badan-badan intelijen di Australia.

Senator Partai Greens, Scott Ludlam, dan senator asal Australia Selatan, Nick Xenophon, mempertanyakan kepada kolega Partai Buruh sebelum pemilihan umum lalu tentang apa yang pemerintah Australia tahu tentang program PRISM. Xenophon merasa perlu mengetahui apakah anggota parlemen Australia sedang diawasi oleh badan intelijen. Tapi tidak ada jawaban yang jelas atas pertanyaan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ludlam mengajukan pertanyaan di Senat tentang program PRISM dan pengetahuan Australia dari program kontroversial itu, yang dirilis lagi sebagai bagian dari permintaan ABC. Senator Joe Ludwig menanggapi pertanyaan itu atas nama Jaksa Agung, Mark Dreyfus.

Ludwig mengatakan kepada Ludlam bahwa semua kegiatan intersepsi komunikasi di Australia yang dilakukan oleh badan-badan intelijen telah sesuai dengan hukum Australia. Pemerintah juga tidak mengomentari penegakan hukum atau kemampuan intelijen pemerintah negara lain.

Ludlam mengatakan pada hari Selasa, "Pemerintah Australia telah berusaha untuk benar-benar bersikap masa bodoh soal ini. Apa yang kami temukan adalah Jaksa Agung, entah dari kelompok Buruh atau Liberal, hanya akan melambaikan tangan, mengatakan ini masalah 'keamanan nasional', dan itu berarti membuat Anda berhenti bertanya."

GUARDIAN | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.