TEMPO.CO, Colorado -- Di tengah semua keraguan dan ketidakpastian dari penghentian layanan pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat, setidaknya ada satu kabar baik. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana tetap mengirimkan wahana pengorbit menuju Planet Mars pada 18 November mendatang sesuai waktu yang telah dijadwalkan.
Awalnya, rencana ini dianggap akan dibatalkan menyusul dibekukannya anggaran NASA setelah Pemerintah Federal Amerika Serikat menghentikan layanan pemerintahannya karena masalah undang-undang anggaran yang belum disetujui. Tapi ternyata, menurut pimpinan investigasi Maven, Bruce Jakosky dari University of Colorado, Amerika Serikat, anggaran US$ 650 juta untuk misi pengorbitan Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) tetap sesuai rencana.
Jika misi MAVEN tidak jadi terlaksana, itu berarti menunda seluruh misi hingga awal 2016. Padahal. saat Bumi dan Mars kembali berada dalam jarak yang tepat dan mendukung peluncurannya. Misi ini bertugas menyelidiki bagaimana lapisan atmosfer Mars yang didominasi karbon dioksida telah berubah dari waktu ke waktu dan apa yang telah berubah tersebut dapat mengungkapkan bagaimana kemampuan planet tersebut untuk mendukung kehidupan makhluk hidup.
Meskipun hampir 97 persen karyawan NASA terpaksa dicutikan dari pekerjaannya, telah ditentukan bahwa misi MAVEN memenuhi syarat sebagai keadaan darurat, mengingat pentingnya menyampaikan permasalahan Bumi dan kesempatan Mars sebagai tempat kehidupan.
Selain akan meneliti perubahan atmosfer Mars dari waktu ke waktu hingga hampir hilangnya atmosfer planet tersebut, MAVEN juga akan melihat apa dampak angin Matahari terhadap atmosfer Mars dan juga untuk mengkonfirmasi sumber dari anomali metana yang ditemukan oleh wahana Mars Global Surveyor pada tahun 1999-2004.
Jika Maven diluncurkan sesuai rencana 18 November 2013, maka menurut perkiraan Maven akan tiba di orbit Mars pada 22 September 2014.
THE VERGE | ROSALINA
Baca juga:
Satu Lagi Alasan untuk Mencintai Paus
Dominasi iPhone Mulai Dekati Android
Bikin Petaka, Ubur-ubur Harus Lawan Robot Pembasmi
Tak Menyusui, Induk Gorila Tolak Kelahiran Anaknya