TEMPO.CO, Roma - Korban kapal tenggelam di perairan Italia, Pulau Lampedusa, yang ditumpangi imigran Afrika--sebagian besar asal Somalia dan Eritrea--pada Kamis dinihari waktu setempat, 3 Oktober 2013, meningkat menjadi 127 orang.
Wali Kota Lampedusa, Giusy Nicolini, mengatakan, "Kejadian ini mengerikan, seperti kuburan. Mereka (petugas) berusaha mengeluarkannya (para korban)," ucap Nicolini kepada wartawan, Kamis, 3 Oktober 2013.
Menurut laporan The Associated Press, petugas berhasil menyelamatkan lebih dari 150 orang, tapi beberapa ratus lainnya masih hilang.
"Kami hanya membutuhkan peti mati, bukan ambulans," kata Pietro Bartolo, Kepala Layanan Kesehatan Pulau, kepada Radio 24.
Koresponden Al Jazeera, Sonia Gallego, melaporkan dari Roma, saat tenggelam kapal sedang mengangkut 500 penumpang dari Eritrea, Somalia, dan Ghana. "Pejabat Italia mengatakan, para korban berada di dalam air sejak pagi dinihari," ujarnya.
Kejadian itu dipercaya diakibatkan oleh kobaran api setelah awak kapal menyalakan kembang api suar untuk menarik perhatian kapal lewat dan penduduk di sekitar pantai agar mendekat. Selanjutnya, api tersebut menghanguskan kapal.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler
Sehari Sebelum Ditangkap, Akil `Curhat` Soal Tempo
Misteri Lingkaran Ikan Buntal Terjawab
Kronologi Lengkap Penangkapan Akil Mochtar
Penangkapan Akil Mochtar Dimuat di Seluruh Dunia
Ide Akil, Miskinkan dan Potong Jari Koruptor
Suswono: Bunda Putri Bawa Adik Wapres Boediono
Bapak Siap Dipotong Jari? Akil Mochtar Emosi