TEMPO.CO, THANDWE—Presiden Myanmar Thein Sein tiba di Kota Thandwe, Rabu 2 Oktober 2013 seiring kekerasan sektarian yang menimpa kota tersebut sejak akhir pekan lalu. Thein Sein tiba di kota yang terletak di sebelah selatan Negara Bagian Rakhine itu sekitar pukul 3.30 petang waktu setempat.
“Rencananya kunjungan Presiden akan diperpanjang hingga malam ini,” kata seorang pejabat kepolisian lokal kepada The Myanmar Times.
Kekerasan sektarian sejak Selasa lalun hingga hari ini terjadi di Thandwe telah menewaskan enam warga Muslim. Korban terakhir adalah seorang nenek berusia 94 tahun. Nenek Aye Kyi dari etnis Kaman yang beragama Islam itu dilaporkan tewas ditusuk seorang pria.
Selain korban tewas, sedikitnya 70 rumah dan beberapa masjid hangus dibakar massa. Insiden ini dipicu oleh laporan seorang pengemudi taksi yang merasa dihina oleh seorang pemilik toko Muslim saat hendak memarkir mobilnya di depan toko itu. Massa yang marah mengamuk dan membakar perumahan warga Muslim.
Adapun kunjungan Thein Sein telah berlangsung sejak kemarin. Ia tiba di ibu kota Rakhine, Sittwe kemudian melanjutkan perjalanan ke sejumlah kota seperti Mrauk U, Kyauktaw, dan Maungdaw dengan helikopter. Dalam kunjungannya di Maungdauw, Thein Sein meminta warga untuk bekerja sama demi kedamaian dan stabilitas.
Ini merupakan kunjungan pertama Presiden sejak kekerasan sektarian terjadi pada Juni tahun lalu di Rakhine. Ratusan orang tewas dan sekitar 150 ribu penduduk, sebagian besar Muslim dan etnis Rohingya, terpaksa mengungsi atau melarikan diri ke negara tetangga.
L MYANMAR TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI