TEMPO.CO, New Delhi - Petugas keamanan Sri Lanka menahan tujuh orang di bandar udara internasional setelah mereka ketahunan menyelundupkan potongan emas dengan cara ditelan.
Aksi ini diyakini dilakukan oleh para pelaku setelah membawa permata itu untuk diselundupkan ke India dan menghindari pajak barang mewah.
Baca Juga:
"Ke tujuh orang tersebut terdiri dari seorang warga Sri Lanka dan enam lainnya warga negara India sedianya akan melakukan perjalan ke Chennal (Madras)," kata petugas bandara.
Sebelum ditahan pihak berwenang, mereka dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan 25 potong emas yang disimpan dalam tubuhnya.
Juru bicara bea cukai Sri Lanka, Leslie Gamini, mengatakan kepada BBC, para pelaku yang terdiri dari orang-orang berusia antara 40-50 tahun itu memasukkan logam mulia dengan cara ditelan dengan pisang, dadih, atau pittu, makan khas Sri Lanka terbuat dari tepung beras dan kelapa parut.
Sampai sejauh ini, jelas Gamini, baru empat potong emas yang bisa dikeluarkan dari dalam tubuh dua pria. "Emas yang mereka bawa belum dihitung atau ditimbang, pemeriksaan terus berjalan," ujarnya.
India merupakan pasar emas terbesar di dunia. Kebutuhan emas di negeri itu meningkat setelah baru-baru ini harganya anjlok. Pekan lalu, India meningkatkan impor perhiasan emas hingga 15 persen dari sebelumnya 10 persen.
BBC | CHOIRUL
Terpopuler
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
Capres, Duet Jokowi-JK Terpopuler di Dunia Maya
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?