TEMPO.CO, New Delhi—Sebuah video yang menyindir komentar pedas pejabat India terhadap korban perkosaan kini tengah laris manis di dunia maya. Video bertajuk Its Your Fault telah ditonton sedikitnya 800 ribu orang sejak diunggah di laman YouTube pada 19 September lalu.
Video berdurasi empat menit ini digagas empat komedian India yang tergabung dalam kelompok All India Bak*** yang terdiri dari Tanmay Bhat, Gursimran Khamba, Rohan Joshi dan Ashish Shakya. Tayangan satiris ini menampilkan aktris Bollywood, Kalki Koechlin, dan presenter televisi Juhi Pandey. Mereka menjelaskan alasan mengapa perempuan India pantas diperkosa, parodi tentu saja.
“Secara ilmiah perempuan yang menggunakan rok merupakan pemicu perkosaan. Anda tahu mengapa? Karena lelaki punya mata,” kata Koechlin di awal tayangan tersebut. Ia kemudian menampilkan sejumlah pakaian yang dapat memprovokasi libido lelaku, termasuk pakaian burka yang menutup seluruh tubuh dan wajah hingga pakaian astronot dengan helm.
Lihat Video:
Tayangan ini memang diharapkan menjadi perdebatan tentang miskonsepsi masyarakat yang kerap menyalahkan korban perkosaan sebagai pemicu kejahatan biadab itu. “Pandangan ini berasal dari akar patriarkis. Ini terjadi di sleuruh dunia, terutama di India,” kata Tanmay Bhat seperti dilansir ABC Selasa 24 September 2013.
Sejak perkosaan brutal dan pembunuhan mahasiswi di atas bus New Delhi akhir tahun lalu, sejumlah politikus dan pemuka agama justru memojokkan korban. Seorang pemimpin spritual terkemuka India bahkan terang-terangan menyalahkan korban yang disiksa secara brutal. Menurut dia, korban seharusnya memohon dan memanggil pelaku sebagai saudara.
Video ini juga menyindir polisi India yang kerap tidak sensitif terhadap korban perkosaan. Bulan lalu, kepala kepolisian Kota Mumbai, Satyapal Singh memicu kemarahan publik karena menghimbau warga kota untuk menghentikan kultur “prostitusi” seperti berciuman di tampat umum.
Komentar ini dilontarkan setelah warga Mumbai dikejutkan oleh kasus perkosaan lima pria terhadap seorang jurnalis perempuan. Dalam video itu, Koechlin menyindir bahwa jika korban perkosaan bosan dipermalukan,”Anda dapat selalu pergi ke kantor polisi dan dipermalukan lagi.”
ABC | NEW YORK DAILY NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI
Terhangat
Suap Impor Daging | Guyuran Harta Labora | Mobil Murah
Berita Terkait:
Sidang Fathanah Bahas Aliran Dana Pilkada Sulsel
Soal Bunda Putri, Ini Kata Hasanuddin Ibrahim
Hasanuddin Bantah Kenalkan Bunda Putri ke PKS