TEMPO.CO, Athena – Pemerintah Yunani menyatakan akan segera membubarkan Partai Golden Dawn, Kamis 19 September 2013. Langkah ini terkait keterlibatan anggota partai yang beraliran neo-Nazi tersebut dalam kasus pembunuhan musisi anti-fasis, Pavlos Flyssas pada Rabu dini hari waktu setempat.
Menteri Keamanan Publik, Nikos Dendias, membatalkan rencana kerja ke luar negeri setelah gelombang protes besar-besaran mengutuk pembunuhan Fyssas terjadi di seluruh penjuru Yunani. Ia menegaskan pemerintah akan menerbitkan undang-undang darurat yang melarang keberadaan partai sayap kanan itu.
“Kami tidak akan membiarkan pihak-pihak tertentu mempermainkan hukum,” kata Dendias. “Peristiwa pembunuhan ini menunjukan niat Golden Dawn yang sebenarnya.”
Bahkan Presiden Yunani, Karolos Papoulias, memberikan ultimatum terhadap Golden Dawn. “Kami tidak akan membiarkan fasisme hidup di negera ini. Tidak seinchi pun,” ujar Papoulias.
Flysass, musisi hip-hop berusia 34 tahun itu tewas setelah ditusuk oleh seorang sopir truk di kawasan pemukiman pekerja Keratsini, Athena. Sebelum tewas, korban sempat mengidentifikasi sekitar 30 orang berpakaian hitam-hitam yang memojokkannya di sudut jalan gelap, termasuk sang pelaku yang mengakui dirinya merupakan pendukung berat partai Golden Dawn.
Pengakuan pelaku memicu penggerebekan polisi terhadap seluruh kantor Golden Dawn di Yunani dini hari kemarin. Upaya polisi sempat mendapat perlawanan dari pendukung partai di Kota Crete, Thessaloniki dan Patras. Namun partai itu membantah terlibat dalam pembunuhan sang musisi. “Kematian Flysass sangat tragis. Tapi kematiannya digunakan oleh politikus busuk untuk menyerang kami,” tutur Ilias Kassidiaris, anggota parlemen dari Golden Dawn.
Flysass yang lebih dikenal dengan nama panggung Killah P, merupakan warga Yunani pertama yang tewas di tangan anggota partai Golden Dawn. Partai ultra sayap kanan itu sebelumnya dikenal anti-imigran dan kerap menyerang warga pendatang di Yunani.
Sebagai neo-Nazi, anggota Golden Dawn membenci kaum pendatang yang dianggapnya menodai masyarakat Yunani.
Keberadaan Golden Dawn memang menimbulkan kontroversi dalam dunia politik Yunani. Walaupun beraliran neo-Nazi yang dilarang di sebagian besar wilayah Eropa, Golden Dawn meraih banyak dukungan Yunani. Krisis yang terjadi di Yunani mempengaruhi warga untuk mendukung pemikiran politik ekstrem kanan.
“Ini adalah saat yang tepat untuk mengakhiri riwayat Golden Dawn untuk selamanya. Sekarang tergantung niat pemerintah,” imbuh pengamat politik Yunani Giorgos Kyrtsos.
THE GUARDIAN | CNN | THE IRISH TIMES | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler:
Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone
Menteri Hatta Rajasa Kena Virus Vicky Prasetyo
TNI Investigasi Anggota AL Pelaku Penyekapan
Soal Ruhut Sitompul, PPP: Mau Jadi Komisi Kucing?
Di Tahanan, Vanny Mogok Makan