TEMPO.CO, New York - Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB berselisih paham ketika memulai membicarakan draf resolusi guna menghapus senjata kimia Suriah, Rabu, 18 September 2013.
Pembahasan tersebut sengaja dilakukan sebelum 15 anggota Dewan Keamanan menghapus kalimat di proposal yang diusulkan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan Cina pada Selasa, 17 September 2013.
"Pembahasan itu berlangsung selama satu jam, diakhiri dengan kesepakatan untuk bertemu kembali pada Rabu, 18 September 2013," kata dilpomat yang tak disebutkan namanya.
AS, Inggris, dan Prancis mendukung kesepakatan yang dicapai antara AS dan Rusia yang bertemu di Jenewa, Swiss, pada Sabtu, 14 September 2013. Kesepakatan itu berisi desakan terhadap Suriah agar menyerahkan senjata kimia dalam waktu sepekan dan menghancurkan sejumlah peluru pada pertengahan 2014.
Kendati demikian, Prancis dan Rusia berselisih paham mengenai teks yang diusulkan Prancis, termasuk soal aksi militer sesuai dengan Bab VII Piagam PBB. Teks itu memberikan kewenangan penggunaan kekuatan militer maupun nonmiliter jika Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak mematuhi kesepakatan AS-Rusia.
Inggris, Prancis, dan AS sangat kuat mendukung resolusi melawan Suriah, tapi Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, menentang satu resolusi seperti yang disebutkan dalam bab di Piagam PBB, yaitu penggunaan kekuatan bersenjata. "Resolusi Dewan Keamanan tidak menyinggung Bab VII," kata Lavrov.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie