TEMPO.CO, Washington – Aaron Alexis, 34 tahun, yang merupakan mantan perwira militer, turut tewas dalam aksi penembakan yang dilakukannya di kantor Administrasi AL Amerika di Washington. Ia, yang kini bekerja sebagai teknisi komputer dengan bayaran per jam, dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka beribadah ke kuil Buddha.
Seorang teman yang juga pernah tinggal serumah dengan Aaron, Kristi Suthamtewakul, mengatakan kepada CNN, Rabu, 17 September 2013, “Aaron adalah pribadi yang sopan. Ia sangat ramah.”
Namun demikian, Kristi mengakui, ia melihat perubahan kepribadian Aaron selama beberapa bulan terakhir. Tapi, ini tidak menunjukkan potensi melakukan tindak kekerasan.
Aaron juga sering berkeluh kesah pada Kristi. Ia sering frustrasi mengenai masalah gajinya yang minim sebagai kontraktor dengan bayaran per jam. Aaron juga bercerita, setelah bertugas di Jepang pada tahun lalu, ia merasa diremehkan. “Aaron curhat, ia sering tidak dibayar tepat waktu, bahkan dibayar dengan nilai yang tidak sesuai,” tutur Kristi.
Senada dengan Kristi, teman lain Aaron, Michael Ritrovato, membenarkan bahwa Aaron sering bermasalah dengan atasannya lantaran gaji. Tapi, Michael memastikan Aaron tidak pernah menunjukkan tanda-tanda agresivitas atau kekerasan.
“Saya masih tidak percaya Aaron melakukan serangan itu, karena ia adalah orang yang baik,” kata Michael.
CNN | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie