TEMPO.CO, Manila - Muslim Filipina belum berhenti berperang, setelah melakukan serangan mematikan dan menyandera 200 orang, Senin, 9 September 2013. Kini, mereka mengulangi serangan ke kota kedua di selatan Filipina, Kamis, 12 September 2013.
Roderick Furigay, Wakil Wali Kota Lamitan di Provinsi Basilan, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa para pemberontak menyerang kota pada Kamis dini hari waktu setempat, 12 September 2013. "Akibat serangan tersebut, lima orang hilang dan dua lainnya cedera," kata Furigay.
Basilan bisa dijangkau dengan perahu dari Kota Zamboanga, tempat para pejuang Front Pembebasan Bangsa Moro (MNLF) menahan kurang lebih 200 warga setempat sejak Senin, 9 September 2013, ketika pasukan pemerintah memukul mundur mereka dalam upaya mengerek bendera di balai kota. Selanjutnya, pasukan pemerintah mengepung pejuang MNLF dan para korban sandera di empat desa pesisir pantai.
Koresponden Al Jazeera, Jamela Alindogan, melaporkan bahwa saling adu tembak mortir dan senapan masih terus berlangsung. "Belum begitu jelas kapan perundingan dimulai, antara pemberontak dengan pemerintah, guna mengakhiri aksi penyanderaan."
Alindogan menerangkan, banyak keluarga terjebak di dalam kota, sementara cadangan makanan kian menipis.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Terpopuler
Ditawari Vicky Mobil, Zaskia Gotik Jual Cincin
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Dul Masih Kritis, 2 Gelas Darah Disedot dari Paru
Bahasa Vicky Zaskia Gotik Dimengerti Keluarganya
Vicky Zaskia Gotik Dijenguk Banyak Wanita di Bui