TEMPO.CO, Washington - Presiden Barack Obama mendesak senator AS Selasa untuk membantunya mencari respon diplomatik terkait penggunaan senjata kimia di Suriah. Ia menghabiskan lebih dari dua jam di Capitol Hill dalam sesi tertutup untuk menjelaskan alasannya mencari otorisasi serangan militer terhadap Suriah. "Sebuah percakapan yang menarik," kata Obama kepada wartawan setelah pertemuan dengan senator baik Demokrat dan Republik itu.
Obama meminta jeda untuk membiarkan upaya diplomatik bekerja di PBB, di mana Dewan Keamanan mempertimbangkan sebuah inisiatif Rusia. Pada badan dunia itu, Rusia sebelumnya mengusulkan agar inspektur internasional turun ke Suriah untuk mengamankan dan kemudian menghancurkan senjata kimia.
Obama telah sepakat untuk menguji kelayakan rencana Rusia, yang diketahui mendukung Damaskus. Di sisi lain, anggota parlemen tetap skeptis terhadap rencana Obama untuk melakukan serangan militer terhadap Suriah.
Senator John Hoeven mengatakan Obama mengatakan kepada Partai Republik ia pada dasarnya ingin penundaan perdebatan. "Namun dia masih ingin persetujuan untuk serangan, dan saya pikir saya dan anggota Kongres tidak siap untuk memberikan persetujuan itu," katanya. "Kami berpikir bahwa cara diplomatik harus dicari, dan dia menyatakan dia juga menempuh jalan diplomatik."
Senator Susan Collins, seorang Republikan yang dikenal kooperatif dengan Obama, juga menyatakan keberatan mengenai serangan atas Suriah. Sedangkan Senator Demokrat Harry Reid mengatakan aksi militer AS harus tetap dilakukan. "Presiden Amerika Serikat telah dengan sangat jelas menjelaskan bahwa kita akan bertindak jika kita harus bertindak, dan itulah pesan yang ia berikan pada kita," katanya.
Tapi Reid mengakui dirinya masih menunggu upaya PBB dengan resolusinya untuk menjawab krisis di Suriah. "Jika resolusi dapat bekerja untuk mendapatkan senjata-senjata ini dari tangan orang gila itu, maka saya pikir itulah yang harus kita lakukan," katanya.
Senator Republik Lamar Alexander, yang sejak awal menentang serangan ke Suriah, menyatakan optimis dengan langkah PBB. "Semoga dalam satu atau dua minggu kita akan tahu hasilnya," katanya.
FRANCE24.COM | TRIP B