TEMPO.CO, Brisbane — Perdana Menteri Kevin Rudd Senin malam waktu setempat menyatakan dukungan atas pernikahan sesama jenis, hanya beberapa hari menjelang pemilu parlemen Australia.
Rudd, penganut Katolik taat, mengubah pendiriannya mengenai pernikahan sesama jenis pada Mei lalu. Ia berkampanye akan membuat rancangan undang-undang mendukung pernikahan sesama jenis kepada parlemen Australia dalam 100 hari jika kembali terpilih dalam pemilu 7 September mendatang,
Namun perubahan pendirian ini mendapat tentangan dari Gereja Australia. Dalam debat terbuka di televisi pada Senin malam, Pastor Matt Prater dari Gereja New Hope menegaskan bahwa definisi pernikahan berdasar Injil adalah penyatuan antara laki-laki dan perempuan. Ia menuding perubahan sikap Rudd hanyalah upaya meraih suara dalam pemilu mendatang.
Rudd menjawab bahwa pemerintah harus mengikuti perkembangan masyarakat. Sebab menurut Rudd, prinsip fundamental dalam Injil adalah cinta universal.
“Jika mendasarkan diri pada Injil, perbudakkan pun dianggap sebagai hal wajar,” ia menambahkan. Rudd mendasarkan pernyataannya dari tulisan Santo Paulus dalam Perjanjian Baru yang menyebutkan bahwa budak harus patuh kepada majikannya.
Pernikahan sesama jenis menjadi poin penting dalam pertarungan antara Rudd dan pemimpin oposisi, Tony Abbott. Kemarin Abbot yang juga bekas frater kembali menegaskan ia tetap menentang pernikahan tersebut. “Saya percaya bahwa pernikahan menyatukan laki-laki dan perempuan,” ujar Abbot. Padahal saudara perempuan Abbot, Christine Forster merupakan seorang lesbian pendukung pernikahan sesama jenis.
Sejatinya pernikahan sejenis telah berlangsung di hampir sebagian besar negara bagian Australia. Tetapi karena pernikahan sejenis berada di bawah hukum federal, maka pasangan sesama jenis belum dianggap menikah secara formal.
Partai Buruh mulai mendukung pernikahan sesama jenis sejak 2011. Tetapi upaya untuk melegalisasi pernikahan itu terhambat oleh anggota parlemen Australia. Sebanyak dua rancangan undang-undang pernikahan sesama jenis digagalkan parlemen Australia pada tahun lalu.
AP | NEWS.COM.AU | HERALD SUN | SITA PLANASARI AQUADINI