TEMPO.CO, Kairo - Kelompok-kelompok Islam pendukung Presiden Mesir terguling, Muhamad Mursi, menyerukan unjuk rasa di berbagai wilayah pada Selasa, 3 September 2012, sebagai peringatan dua bulan kudeta militer terhadap presiden dari Al Ikhwan Al Muslimun.
Seruan itu disampaikan sehari setelah presiden sementara Mesir, Adly Mansour, mengumumkan membentuk sebuah panel yang merevisi konstitusi dengan mengesampingkan Al Ikhwan Al Muslimun.
Dalam sebuah pernyatan yang dikeluarkan pada Senin pagi waktu setempat, 2 September 2013, Aliansi Anti-Kudeta yang dipimpin oleh Al Ikhwan mengatakan, unjuk rasa Selasa akan digelar dengan slogan, "Kudeta adalah Terorisme" hal itu untuk menandai kudeta terhadap Mursi pada 3 Juli 2013.
Pernyataan itu juga berisi bahwa Aliansi meminta partisipasi aktif para peseerta dalam unjuk rasa ini serta menuntut dikembalikannya posisi Mursi seperti sedia kala.
Unjuk rasa yang digelar pada Jumat, 30 Agustus 2013, menentang penggulingkan Presiden Mursi dihadiri peserta tak sebanyak yang diharapkan Aliansi. Al Ikhwan Al Muslimun, kelompok utama dalam unjuk rasa, gagal memobilisasi pendukungnya dalam jumlah besar lantara ada penangkapan oleh petugas keamanan tekait dengan kerusuhan yagn menewaskan sedikitnya 2.000 orang pada Rabu, 14 Agustus 2013.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Topik Terhangat
Polwan Jelita | Lurah Lenteng | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita Terkait
Diduga Mata-mata, Polisi Mesir Tahan Seekor Bangau
Inilah Intervensi Militer AS Paska Perang Vietnam
Oposisi Suriah Kecewa Sikap Obama