TEMPO.CO, Kairo - Menahan sesorang yang diduga mata-mata adalah hal biasa di tengah dua kubu yang bertikai. Namun, menahan seekor burung bangau, barangkali hanya terjadi di Mesir.
Burung itu diantar seorang warga di Provinsi Qena, 450 km tenggara Kairo. Dia menduga burung adalah agen rahasia karena membawa perangkat elektronik. Kepala keamanan di Qena menegaskan petugas segera memasukkannya ke dalam sel sambil menunggu petugas lain untuk meneliti burung itu berikut perangkat yang menempel di tubuhnya.
Belakangan diketahui bangau itu bukan mata-mata. Alat yang menempel di tubuhnya bukanlah bahan peledak atau perangkat mata-mata, melainkan alat pelacak satwa liar untuk mendeteksi migrasi binatang itu.
Kejadian ini bukan kali pertama burung terlibat dalam konflik politik di Mesir. Beberapa bulan lalu, seorang warga mengajukan laporan polisi setelah menangkap merpati dengan mikrofilm di tubuhnya. Lagi-lagi, para pejabat mengatakan pria itu menduga burung itu adalah agen rahasia karena membawa perangkat elektronik.
Mesir kembali terlempar dalam konflik setelah penggulingan presiden oleh militer 3 Juli lalu. Baik pemerintah dan warga kerap mencurigai sesuatu yang asing.
Ratusan orang diduga tewas dalam bentrok antara aparat keamanan dan pendukung mantan presiden Muhamad Mursi. "Kami mengkhawatirkan jumlah warga tewas yang terus bertambah," kata Kepala Kebjiakan Luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton.
MAIL ONLINE | TRIP B