Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Korban Pemerkosaan Akhirnya Batal Dicambuk

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Ilustrasi (davidmarkbrownwrites)
Ilustrasi (davidmarkbrownwrites)
Iklan

TEMPO.CO, Male - Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Inilah nasib seorang gadis remaja berusia 15 tahun korban pemerkosaan di Maladewa yang terancam hukuman cambuk karena "berhubungan badan di luar nikah".

Beruntung, banyak yang peduli pada nasibnya. Pengadilan Tinggi Maladewa akhirnya membatalkan hukuman cambuk yang sedianya akan di depan publik saat ia menginjak usia 18 tahun itu. Kasus ini menyulut kemarahan di kalangan kelompok hak-hak asasi dan perlindungan perempuan negara pulau itu.

Pengadilan Tinggi mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu, mengatakan sang gadis yang namanya dirahasiakan bebas dari jeratan hukum. Sementara proses hukum atas ayah tirinya, yang merupakan pelaku pemerkosaan, tetap dilanjutkan.

Pengadilan mengatakan membatalkan hukuman bukan karena desakan masyarakat, melainkan pada fakta bahwa sang korban menderita gangguan stres pasca-trauma. "Karenanya, tak layak untuk diadlili," demikian pernyataan pengadilan.

Pemerintah Maladewa mengajukan banding atas nama remaja itu menyusul kecaman internasional atas tuntutan hukuman 100 kali cambukan karena perbuatannya. Sebelumnya, bocah yang diperkosa ayah angkatnya ini diketahui juga berhubungan badan dengan pria lainnya.

Seks pranikah adalah ilegal di Maladewa, salah satu "surga" untuk berbulan madu yang populer di Samudera Hindia. Pelakunya berhadapan dengan hukuman cambuk jika terbukti bersalah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Maladewa, Mohamed Waheed, mendukung keputusan Pengadilan Tinggi, kata juru bicaranya, Masood Imad. "Presiden sangat gembira dan ia menyambut baik keputusan pengadilan," kata Imad. "Ini adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi korban, tapi kita juga harus melakukannya dalam kerangka hukum."

Amnesty International yang gigih berkampanye membela korban menyatakan seharusnya bocah itu tidak pernah diadili. "Karenanya membatalkan tuntutan adalah hal yang paling tepat," kata Polly Truscott, Deputi Direktur Asia-Pasifik Amnesty International, dalam sebuah pernyataan.

FOX NEWS | TRIP B

Topik terhangat:

Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Partai Demokrat

Berita lainnya:
Rachmawati: SBY Tak Punya Etika Politik
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Dahlan Iskan: Untung SBY Tak Seperti Mursi
Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah

Sofyan Tan: Dokter `Gila` Penjaga Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Krisis di Maladewa, 7 Tempat Ini Tetap Diminati Turis Indonesia

21 Februari 2018

Pulau Male di Republik Maladewa merupakan salah satu pulau yang terpadat. Dalam pulau kecil ini terdapat 133.000 warga yang tinggal di pulau yang juga dikenal sebagai tempat berbulan madu. dailymail.co.uk
Krisis di Maladewa, 7 Tempat Ini Tetap Diminati Turis Indonesia

Krisis politik yang terjadi di ibu kota Maladewa, Male, tak menyurutkan animo turis Indonesia untuk berkunjung ke negeri kumpulan atol itu


Isu Flu Burung, Raja Salman Batal Kunjungi Maladewa

18 Maret 2017

Presiden Jokowi dan Raja Salman bin Addulazis Al-Saud menaiki sebuah mobil golf saat akan menanam pohon ulin di Halaman Tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, 2 Maret 2017. REUTERS
Isu Flu Burung, Raja Salman Batal Kunjungi Maladewa

Maladewa seharusnya menjadi negeri terakhir dari rangkaian lawatan Raja Salman, tapi isu flu burung membuat rencana itu batal.


Dituding Terlibat Terorisme, Mantan Presiden Maladewa Dibui  

14 Maret 2015

Mantan presiden Maladewa, Mohamed Nasheed (baju putih) ditangkap polisi saat berbicara dengan wartawan di Male, Maladewa, 23 Februari 2015. AP/Sinan Hussain
Dituding Terlibat Terorisme, Mantan Presiden Maladewa Dibui  

Ia dianggap bersalah memerintahkan penangkapan seorang hakim ketua pada Januari 2012 ketika menjadi presiden.


Berbicara ke Wartawan, Eks Presiden Maladewa Diseret Polisi  

24 Februari 2015

Mantan presiden Maladewa, Mohamed Nasheed (baju putih) ditangkap polisi saat berbicara dengan wartawan di Male, Maladewa, 23 Februari 2015. AP/Sinan Hussain
Berbicara ke Wartawan, Eks Presiden Maladewa Diseret Polisi  

Presiden yang pertama kali terpilih melalui proses demokrasi ini diadili karena menangkap hakim terkenal di Maladewa.


Maladewa Batalkan Pemilihan Ulang Presiden  

19 Oktober 2013

Mohamed Nasheed (baju kuning). REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Maladewa Batalkan Pemilihan Ulang Presiden  

Dua calon menolak untuk menandatangani daftar pemilihan setelah diduga ada kecurangan


Bekas Presiden Maladewa Ditahan  

8 Oktober 2012

Presiden Maladewa Mohammed Nasheed berpidato di Kurumba Island Resort, Maladewa, Rabu (4/1). AP/Sinan Hussain, File
Bekas Presiden Maladewa Ditahan  

Mohamed Nasheed dianggap tak mengindahkan panggilan pengadilan.


Pengadilan Maladewa Perintahkan Nasheed Ditangkap

9 Februari 2012

Mohamed Nasheed (baju kuning). REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Pengadilan Maladewa Perintahkan Nasheed Ditangkap

Bekas Presiden dan mantan Menteri Pertahanan, Mohamed Nasheed, diperintahkan ditahan walau tak memiliki alasan hukum yang jelas.


Presiden Maladewa Mundur, Pendukungnya Marah  

9 Februari 2012

Presiden Maladewa Mohammed Nasheed berpidato di Kurumba Island Resort, Maladewa, Rabu (4/1). AP/Sinan Hussain, File
Presiden Maladewa Mundur, Pendukungnya Marah  

Yakin masih mendapatkan dukungan rakyat Maladewa.


Presiden Maladewa Mundur, Tak Tahan Diberontak

7 Februari 2012

Presiden Maladewa Mohammed Nasheed berpidato di Kurumba Island Resort, Maladewa, Rabu (4/1). AP/Sinan Hussain, File
Presiden Maladewa Mundur, Tak Tahan Diberontak

Polisi menguasai televisi pemerintah.


Menteri-menteri Maladewa Rapat Kabinet di Dasar Laut

17 Oktober 2009

skynews
Menteri-menteri Maladewa Rapat Kabinet di Dasar Laut

Pemerintah telah mengatur sebuah meja berbentuk tapal kuda di dasar laut dan mereka akan berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan papan putih dan isyarat tangan.