TEMPO.CO, Paris – Herve Falciani sang whistleblower bank di Swiss rupanya sempat mencoba menghubungi Edward Snowden, mantan pegawai NSA. Seperti dilansir dari hasil wawancara Martin Hesse dari Spiegel terkait keterkaitannya dengan Edward Snowden, Falciani tak mengiyakan.
“Tapi aku pernah mencoba untuk menghubungi Snowden. Hal ini penting bahwa orang-orang seperti Snowden punya keberanian bicara terus terang tentang persoalan sistemik,” katanya.
Falciani berhasil membobol data rahasia nasabah bank di Swiss pada tahun 2008. Atas aksi pria keturunan Prancis-Italia ini, investigator dari Spanyol berhasil mengumpulkan uang pajak yang diselewengkan sebanyak 260 juta Euro atau setara dengan Rp 325 triliun.
Selain itu, 650 pengemplang pajak yang menyimpan uang mereka di Bank Swiss pun terungkap, termasuk Presiden Spanyol Banco Santander. Gonjang-ganjing politik di Yunani pun terjadi akibat pengungkapan data perbankan terbesar sepanjang sejarah itu. Hasil bocoran data dari Falciani yang dikenal dengan istilah ‘Lagarde List’ mengguncang perpolitikan Yunani hingga akhirnya mengalami krisis.
Sama seperti Snowden, Falciani juga menjadi buron. Ia mengaku mendapat ancaman serius atas tindakannya itu. Falciani yang berusia 41 tahun itu pada tahun 2007 sempat mengaku didekati agen rahasia Mossad dari Israel. Ia ditawari oleh Mossad untuk menyimpan data yang diperolehnya yang lantas akan dikirimkan kepada otoritas negara lain.
Pada tahun 2008, Falciani sempat lari ke Lebanon. Ia mengaku bertemu dengan otoritas bank setempat dengan keinginan untuk memberi peringatan terkait sistem keamanan bank di Swiss. Ia lantas ke Prancis setelah pergantian pemerintahan dari Nicholas Sarkozy ke tangan Francois Hollande. Falciani sempat bekerja sebagai ahli matematika di Prancis. Hingga pada tahun lalu, ia terbang ke Spanyol atas saran biro intelijen bahwa situasi keamanannya di Prancis tak terjamin.
Alih-alih mendapat perlindungan, Falciani justru ditangkap di perbatasan atas permohonan surat peringatan dari pemerintahan Swiss. Namun pada 8 Mei 2013, Pengadilan Spanyol menolak mengekstradisi Falciani ke Swiss atas alasan tindakan tak melanggar hukum Spanyol.
Kini, Falciano menjalani kehidupan sebagai peneliti software. Disebut-sebut, ia tak menerima uang sepeserpun atas data yang dicurinya.
“Untuk hidup aku bekerja meneiliti software tiap waktu. Aku berterimakasih kepada pegawaiku pekerjaanku dapat terus berlanjut di kondisi sulit. Istriku juga kehilangan pekerjaan ketika aku bekerjasama dengan Pemerintah Prancis,” Imbuh Falciano.
SPIEGEL / NURUL MAHMUDAH