Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Mesir, Perdana Menteri Turki Kecam Uni Eropa  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Stringer
Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Istanbul - Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengecam Uni Eropa dan negara-negara lain-lain karena diam menyikapi apa yang tengah terjadi di Mesir. Puluhan pendukung Presiden Muhammad Mursi tewas dalam aksi unjuk rasa berakhir rusuh di Kairo pada Sabtu.

Erdogan menuduh Uni Eropa berstandar ganda terkait Mesir. "Mereka yang diam ketika kehendak nasional Mesir dibantai. Mereka diam lagi ketika orang dibantai. Apa yang terjadi dengan Uni Eropa, (dan) nilai-nilai Eropa, di mana orang-orang yang berkeliling memberikan pelajaran dalam demokrasi?" kata Erdogan dalam sebuah pidato kepada sekelompok pengusaha di Istanbul, yang disiarkan di televisi.

"Di mana PBB? Mana mereka yang menciptakan kehebohan ketika polisi Turki, dengan cara yang sepenuhnya dibenarkan dan sah, menggunakan meriam air dan gas air mata kepada demonstran," katanya.

Militer Mesir mulai bertindak keras terhadap aksi pendukung Mursi. Mereka membubarkan paksa aksi pro-Mursi di beberapa lokasi. Setidaknya 136 orang dilaporkan tewas dan ratusan orang terluka.

Bentrokan sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi terjadi di beberapa titik di Ibu Kota Kairo, misalnya di bundaran Masjid Rabaah al-Adawiyah, Nasr City, Kairo, Jembatan 6 Oktober yang berjarak 1 kilometer, serta bundaran Nahda di dekat Universitas Kairo di Gina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di lapangan Rabaah, militer merangsek ke arah pendukung Mursi yang melakukan aksi duduk menjelang salat subuh. Kantor berita Reuters menyebutkan lebih dari 30 orang tewas, Al-Jazeera menuliskan angka 75 orang, sedangkan Guardian, Dailymail, dan BBC menuliskan 136 orang tewas. Adapun televisi pemerintah, mengutip pernyataan kementerian kesehatan, menyebutkan hanya 21 orang yang tewas.

Beberapa hari sebelumnya, tentara menyerukan mandat rakyat untuk memberangus "kekerasan dan terorisme". Mursi terguling karena campur tangan militer pada tanggal 3 Juli.

REUTERS | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.