TEMPO.CO, Beirut - Lebanon meminta Uni Eropa tidak memasukkan Hizbullah ke dalam daftar hitam organisasi teroris. Pemerintah menganggap mereka merupakan komponen dasar masyarakat Lebanon.
Permintaan itu disampaikan pada Kamis, 18 Juli 2013, menyusul persiapan para menteri Uni Eropa melakukan pembicaraan guna memasukkan sayap militer Hizbullah ke dalam daftar hitam kelompok teroris.
Dalam sebuah pernyataan kepresidenan Lebanon disebutkan, "Pemerintah (Lebanon) telah mengajukan permintaan kepada Menteri Luar Negeri Uni Eropa dan negara-negara anggota agar tidak menempatkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris. Sebab, mereka adalah komponen dasar bagi masyarakat Lebanon."
Menanggapi permintaan Lebanon, sumber-sumber diplomatik mengatakan, para menteri luar negeri akan memutuskan pada Senin, 22 Juli 2013, apakah Hizbullah dimasukkan atau tidak ke dalam daftar hitam kelompok teroris.
Sebelumnya, negara-negara kerja sama Teluk memasukkan Hizbullah ke dalam daftar hitam organisasi teroris. Namun mereka masih mempelajari cara melakukkan.
"Negara-negara Teluk, termasuk di antaranya Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, dan Oman, sedang mempelajari tindakan yang tepat guna secara resmi memasukkan Hizbullah dalam daftar hitam kelompok teroris," kata Wakil Menteri Luar Negeri Bahrain Hamad al-Amir kepada Al Arabiya, Rabu, 17 Juli 2013.
Gerakan islam Syiah ini punya keinginan kuat terlibat dalam pemerintahan Lebanon. Mereka bersiap-siap dalam pemilihan parlemen yang digelar pada 2014.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL
Baca juga:
FPI Berlagak Jagoan, Warga Melawan
Begini Kronologi Bentrok FPI di Kendal
7 Bisnis Spektakuler Incaran Yusuf Mansur
Dahlan Iskan: Yusuf Mansur Mau Beli Bank Muamalat