TEMPO.CO, VIENTIANE – Indonesia dan Laos menjajaki kemungkinan penerbangan langsung antara Jakarta ke Vientiane untuk mendorong perdagangan langsung kedua negara. Hal tersebut dibahas dalam pertemuan keempat Komisi Bersama tingkat Menlu Indonesia-Laos (The Fourth Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC RI-Laos).
“Hubungan Indonesia – Laos dalam dua tahun terakhir berada pada titik yang menjanjikan,” ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pertemuan dengan Menlu Laos Thongloun Sisoulith di Vientiane, Ibukota Laos kemarin.
Perdagangan kedua negara pada tahun 2012 telah mencapai US$ 27 juta, meningkat 300% dari tahun 2011 sebesar US$ 9,9 juta.
“Ke depan harus didorong perdagangan langsung Indonesia – Laos,” katanya.
Dalam sambutan Marty menekankan tiga prioritas dalam penguatan kerja sama Indonesia-Laos seperti yang telah disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya yakni perdagangan dan investasi, pertanian dan pendidikan.
Marty mengusulkan pertemuan kalangan bisnis kedua negara di sela-sela pertemuan Komisi Bersama untuk menggalakkan investasi. Kedua Menlu juga sepakat untuk meningkatkan saling kunjung antar pengusaha secara lebih fokus dan berorientasi pencapaian target.
Pertemuan pertama kelompok kerja Indonesia – Laos di sektor pertanian yang dianggap Marty sebagai momentum baru kerja sama kedua negara dalam ketahanan pangan.
Selain isu bilateral, kedua Menlu juga membahas isu-isu di kawasan, khususnya persiapaan menghadapi pembentukan Komunitas ASEAN.
Pertemuan Komisi Bersama merupakan forum strategis bagi kedua Menlu untuk mengevaluasi perkembangan, mengidentifikasi peluang baru dan mengatasi berbagai hambatan kemajuan kerja sama kedua negara.
NATALIA SANTI
Topik terhangat:
Ramadan | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita lain:
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
Kepolisian Lembaga Terkorup, Polri Menjawab
Inilah Pesawat Teraman dan Paling Bahaya di Dunia
Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah