Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumor Snowden Bikin Hubungan AS-Bolivia Tegang

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Evo Morales. AP/Juan Karita
Evo Morales. AP/Juan Karita
Iklan

TEMPO.CO, La Paz - Ucapan Presiden Bolivia Evo Morales yang mengatakan kemungkinan akan memberikan suaka untuk pembocor data program rahasia badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edwar Snowden, menimbulkan ketegangan baru.

Penerbangan Presiden Evo Morales dari Rusia harus dialihkan rutenya, pada Selasa, karena diduga di dalam pesawat itu terdapat Snowden. Pesawat itu terpaksa mendarat di Wina, Austria setelah Prancis dan Portugal tak memberikan izin wilayah udaranya dilintasi pesawat yang ditumpangi Evo Morales tersebut.

"Mereka mengatakan pengalihan rute ini akibat masalah teknis, namun setelah mendapat penjelasan dari beberapa otoritas, kami mendapati bahwa sepertinya ada kecurigaan bahwa Tuan Snowden berada di pesawat ini,"kata Menteri Luar Negeri Bolivia David Choquehuanca kepada wartawan setelah pesawat itu mendarat di Wina, tempat Presiden Morales menginap semalam.

"Kami tak tahu siapa yang menemukan kebohongan besar ini," ujar David dalam konferensi pers di La Paz, Bolivia. "Kami ingin mengungkapkan ketidaksenangan kami karena hal tersebut menyebabkan nyawa Presiden terancam."

Menteri Pertahanan Bolivia, Ruben Saavedra, yang berada dalam satu pesawat dengan Presiden Morales menuding pemerintahan Obama dibalik larangan melintas udara Prancis dan Portugal. Dia menyebut hal itu sebagai, "Satu langkah sabotase dan satu plot oleh pemerintah Amerika Serikat."

Belum ada respon mengenai hal ini oleh pejabat di Paris, Prancis; Lisbon, Portugal;dan Washington, Amerika Serikat. "Kami dalam penerbangan, hal ini benar-benar tidak diduga," kata Saavedra kepada jaringan televisi Telesur. "Presiden sangat marah,"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Saavedra, Edward Snowden saat itu tidak ada dalam pesawat Presiden Morales.

Pejabat Bolivia mengatakan mereka kini tengah mengusahakan agar Presiden Morales bisa pulang kembali ke Bolivia. Namun menurut Saavedra, atas kecurigaan yang sama, Italia juga menolak memberi izin kepada pesawat itu untuk terbang di atas wilayah udara mereka.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan televisi Russia Today, Morales ditanya apakah dia akan mempertimbangkan memberi suaka untuk Edward Snowden yang sudah berada di ruang tunggu Bandar Udara Sheremetyevo, Moskow selama sepekan lebih, karena paspornya dicabut oleh Amerika Serikat. "Ya kenapa tidak?" kata Morales saat itu."Tentu Bolivia siap untuk menerima orang yang dianggap berkhianat-saya tidak tahu apakah ini spionase atau monitoring. Kami di sini." Namun, dia mengatakan Bolivia hingga kini belum menerima permintaan suaka dari Snowden.

NYTIMES|JULI HANTORO

Baca Juga:
Jawab Penolakan Mursi, Tentara Siap Mati

Mesir Memanas, KBRI Tingkatkan Pengawasan WNI

Snowden Cari Suaka di 21 Negara 

Teks Lengkap Ultimatum Militer Mesir untuk Mursi 

Mabuk, Pria Ini Coba Buka Pintu Kabin Pesawat

Beda Spesies, Dua Hewan Ini Bersahabat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran