TEMPO.CO, Kairo - Militer Mesir mengeluarkan ultimatum memperingatkan angkatan bersenjata akan melakukan intervensi jika tuntutan rakyat tidak dipenuhi dalam 48 jam. Dalam ultimatum itu, Presiden Mohammed Mursi harus merangkul semua komponen masyarakat dan melakukan perubahan atau mundur.
Ultimatum ini dilontarkan setelah sebelumnya empat menteri Mesir mengundurkan diri, Senin 1 Juli 2013, sehari setelah aksi protes besar-besaran terhadap Presiden Mohammed Mursi. Keempat menteri tersebut antara lain, Menteri Pariwisata, Menteri Lingkungan, Menteri Komunikasi dan Menteri Hukum. Keempat Menteri menyerahkan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Hisham Qandil.
Dalam ultimatum yang disiarkan di televisi nasinal, militer mengurai beberapa pokok-pokok persoalan. Berikut ini teks lengkap ultimatum yang dibacakan oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Abdel Fattah al-Sisi:
"Mesir dan seluruh dunia menyaksikan demonstrasi kemarin oleh orang-orang terbaik dari Mesir untuk menyatakan pendapat mereka dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, damai dan beradab.
Semua orang melihat gerakan rakyat Mesir dan mendengar suara mereka dengan penuh rasa hormat dan perhatian. HalAdalah penting bahwa mereka menerima balasan untuk gerakan mereka dan panggilan dari semua pihak untuk tuut bertanggung jawab terhadap situasi yang berbahaya bagi bangsa ini.
Sebagai pihak utama dalam pertimbangan masa depan dan berdasarkan tanggung jawab patriotik dan bersejarah untuk melindungi keamanan dan stabilitas, Angkatan Bersenjata menyatakan sebagai berikut:
_ Angkatan Bersenjata tidak akan menjadi pihak dalam lingkaran politik atau pemerintahan dan tidak bersedia untuk melangkah keluar dari peran yang ditetapkan sesuai cita-cita dasar demokrasi berdasarkan kehendak rakyat.
_ Keamanan nasional berada dalam bahaya ekstrem dan ini menempatkan tanggung jawab pada kita, masing-masing sesuai dengan posisinya, untuk bertindak secara layak untuk menghindari bahaya ini. Angkatan bersenjata merasakan dari awal bahaya dari situasi saat ini dan meminta orang-orang hebat ini untuk turut serta memikirkannya. Oleh karena itu, sebelumnya menetapkan batas waktu seminggu untuk semua kekuatan politik di negara itu untuk datang ke sebuah konsensus dan keluar dari krisis ini. Namun, seminggu telah berlalu tanpa ada tanda-tanda inisiatif (dari pemerintah). Inilah yang menyebabkan orang-orang keluar dengan tekad bulat untuk menyelesaikannya, dalam kebebasan penuh mereka, dengan cara yang mulia, yang terinspirasi oleh rasa hormat dan perhatian baik di tingkat domestik, regional, dan maupun internasional.
_ Membuang-buang waktu akan membawa lebih banyak menyebabkan perpecahan dan konflik, yang kami telah peringatkan sebelumnya. Orang-orang yang berhati mulia ini menderita dan menemukan tidak ada yang memperlakukan mereka dengan kebaikan atau bersimpati dengan mereka. Yang menempatkan beban moral dan psikologis pada angkatan bersenjata, yang merasa bahwa setiap orang wajib merangkul mereka dengan bangga, yang telah menunjukkan mereka siap untuk melakukan hal yang mustahil kalau saja mereka merasa ada loyalitas dan dedikasi kepada mereka.
_ Angkatan Bersenjata mengulangi seruan mereka untuk memenuhi semua tuntutan dan memberikan waktu 48 jam sebagai kesempatan terakhir untuk memikul beban momen bersejarah yang terjadi di negara ini, yang tidak akan memaafkan atau mentolerir pihak yang lalai dalam memikul tanggung jawabnya.
_ Angkatan Bersenjata mengumumkan pemberitahuan bahwa jika tuntutan rakyat tidak diwujudkan dalam jangka waktu tertentu, maka akan ada tanggung jawab patriotik dan bersejarah dan oleh penghormatannya terhadap tuntutan rakyat Mesir untuk mengumumkan sebuah road map untuk masa depan dan langkah-langkah untuk mengawasi pelaksanaannya, dengan partisipasi dari semua pihak - termasuk pemuda yang telah menggelorakan revolusi dan terus melanjutkannya - tanpa terkecuali."
HUFFINGTON POST | TRIP B
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopuler:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal