TEMPO.CO, New Delhi - Cuaca buruk menghalangi operasi penyelamatan korban banjir di negara bagian India Utara, Uttarakhand, yang telah menewaskan 150 orang.
Hujan dan cuaca mendung pada Kamis dini hari waktu setempat, 20 Juni 2013, membuat helikopter tim penyelamat kesulitan lepas landas dari ibu kota Dehradun. Kondisi ini menyebabkan pula lebih dari 62.000 peziarah terperangkap di kawasan tersebut.
Menteri Kepala Negara bagian, Vjay Bahuguna, menjelaskan, banjir yang menghantam wilayahnya ibarat "sebuah tsunami Himalaya".
Selain di negara bagian Uttarakhand, korban tewas lainnya akibat rendaman banjir terjadi pula di negara bagian Himachai Pradesh, Uttar Pradesh, dan di sekitar Nepal.
Perdana Menteri India, Manmohan Singh, usai menyaksikan dampak bencana banjir melalui udara, Rabu, 19 Juni 2013, mengatakan, jumlah korban banjir di kawasan Utara mencapai 102 orang. "Jumlah tersebut ditakutkan bertambah," ucap Singh.
RL Vishwakarma, pejabat kepolisian provinsi, mengatakan, ada korban tambahan sebanyak 17 orang setelah kediaman mereka runtuh di sekitar negara bagian Uttar Pradesh.
Musim hujan tahunan di India dapat membantu pertanian di sana. Namun guyuran air langit yang turun hebat dalam tiga pekan ini mengakibatkan banjir yang menewaskan 150 orang dan menghancurkan berbagai bangunan termasuk rumah, jalan raya, dan jembatan.
BBC | AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta per Bulan
Lion Air Berambisi Kuasai Penerbangan ASEAN
Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
BBM Naik, Tarif Angkutan Naik 30-35 Persen
Rupiah Tembus 10.000
Lion Air Tantang AirAsia dan Tiger Airways