TEMPO.CO, Kolombo - Setidaknya 31 orang dikabarkan tewas setelah badai angin menghantam kawasan di sebelah barat Sri Lanka pada akhir pekan.
Angin lesus bertiup kencang itu menimbulkan ketakutan warga. Selain menewaskan 31 orang, juga melukai 29 orang lainnya serta 31 orang dinyatakan hilang.
Baca Juga:
Salah satu pejabat di Sri Lanka yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, korban tewas adalah para nelayan yang sedang beroperasi di kawasan pesisir pantai dengan perahu kecil.
Sebelumnya, Jumat, 7 Juni 2013, Departemen Meteorologi Sri Lanka telah menyampaikan peringatan mengenai cuaca kepada para nelayan agar supaya tidak melaut. "Cuaca sangat buruk."
Sebaliknya keterangan tersebut dibantah para nelayan. Menurut mereka Departemen Meteorologi tidak memberikan peringatan mengenai serangan badai. "Kami akan memberikan hukuman disiplin jika mereka lalai," kata Kementerian Manajemen Bencana Sri Lanka.
Koresponden BBC di Kolombo, Charles Haviland, mengatakan, masyarakat nelayan di sebelah selatan ibu kota sedang berkabung atas kehilangan kerabat mereka. Sementara itu, anggota angkatan lau terus mencari korban hilang akibat badai buruk yang berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 8 Juni 2013.
Pemandangan dramatis nampak pada siaran televisi ketika tim menyelamatkan korban angin puyuh ke darat. "Hujan deras disertai angin kencang menghancurkan lebih dari 100 rumah dan 2.185 gedung lainnya," kata juru bicara Manajemen Badan Bencana, Sarath Lal Kumara, seperti dikutip kantor berita AFP.
BBC | CHOIRUL
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Jangan Minum Air Es
Waspada Minum Saat Berolahraga
Begini Sejarah Tumor pada Manusia
Kisah Anak-anak Survivor Kanker