TEMPO.CO, Caracas - Gereja Katolik di Venezuela mengatakan mereka kehabisan persediaan anggur untuk merayakan misa yang biasa mereka lakukan. Habisnya anggur di sejumlah gereja ini tidak lepas dari berkurangnya pasokan anggur secara nasional.
"Penyalur kami, Bodegas Pomar, mengatakan bahwa mereka tidak bisa lagi membuat minuman anggur karena mereka menghadapi sejumlah kesulitan," kata juru bicara gereja Monsinyur Lucker, sebagaimana dilansir BBC, Selasa, 28 Mei 2013.
Lucker juga menyatakan sejumlah bahan yang biasa diimpor oleh penyalur minuman anggur saat ini juga mengalami kelangkaan. Akibatnya, para pembuat minuman anggur menghentikan penjualan mereka kepada gereja.
Sejumlah kritik menyalahkan kelangkaan minuman anggur terjadi karena adanya kontrol pemerintah yang ketat terhadap perekonomian dan tidak memadainya produksi dalam negeri. Namun pemerintah menolak tudingan itu dan menyatakan kondisi ini terjadi karena ada konspirasi yang dipimpin oposisi dan karena ada spekulan harga.
Menurut Lucker persedian minuman anggur gereja hanya cukup hingga dua bulan ke depan. Pihakanya tidak tahu apakah gereja nantinya akan mampu memenuhi kebutuhan anggur untuk misa dari luar Venezuela.
Selain anggur, gereja juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan roti. Mereka harus mengeluarkan uang dengan harga yang tinggi demi mendapatkan roti untuk kepentingan ibadah. "Pembuat roti suci mengatakan kepada kami bahwa mereka harus menaikan harga karena tidak bisa mendapatkan tepung dalam jumlah yang cukup," kata Lucker.
Gandum, dia melanjutkan, tidak ditanam di Venezuela, sehingga harus diimpor. "Satu paket roti yang biasanya dibeli dengan harga 50 bolivar (Rp 73 ribu lebih) sekarang mencapai 100 bolivar (Rp 147 ribu lebih)," kata dia.
BBC | AMIRULLAH
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha Fathanah
Berita lainnya:
Misteri 'Engkong' dalam Kasus Suap Impor Daging
Ini Dia Mantan Calon Istri ke-9 Eyang Subur
6 Simpang Siur Soal Darin Mumtazah